-->

PERBEDAAN PERBANDINGAN SENILAI DAN PERBANDINGAN BERBALIK NILAI

Posted by on 11 May 2017 - 7:42 AM

Edukiper.com - Perbandingan Senilai dan Perbandingan Berbalik Nilai. Apa yang dimaksud dengan perbandingan senilai dan perbandingan berbalik nilai? Pada kesempatan sebelumnya Edukiper telah memaparkan rumus umum untuk perbandingan senilai dan perbandingan berbalik nilai dilengkapi dengan contoh dan pembahasan. Jika melihat rumus, dapatkah kamu membedakan perbandingan senilai dan perbandingan berbalik nilai? Dapatkah kamu memberikan beberapa contoh besaran yang memiliki perbandingan senilai atau berbalik nilai? Jika ya, maka kamu tentu dengan mudah dapat mengenali model soal seperti apa yang merupakan perbandingan senilai dan model soal seperti apa yang merupakan perbandingan berbalik nilai.

Untuk memahami kedua jenis perbandingan ini, maka salah satu cara yang dapat kita lakukan adalah dengan menghubungkannya dengan salah satu rumus atau persamaan yang umum kita ketahui misalnya rumus gerak lurus.

Pada rumus umum gerak lurus beraturan terdapat tiga besaran yang memiliki hubungan satu sama lainnya sesuai dengan persamaan gerak lurus, yaitu besaran kecepatan (v), jarak (s), dan waktu (t).

Nah, pada kesempatan ini, Edukiper akan mencoba memaparkan perbedaan antara perbandingan senilai dengan perbandingan berbalik nilai melalui rumus gerak lurus beraturan tersebut.

Baca juga : Rumus Umum Skala dan Perbandingan.

A. Perbandingan Senilai (Berbanding Lurus)

Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa sebuah perbandingan dikatakan berbanding senilai jika kenaikan nilai salah satu besaran menyebabkan nilai besaran lainnya menurun.

Sekarang coba perhatikan rumus gerak lurus berikut:
v = s
t

Keterangan :
v = kecepatan (m/s)
s = jarak tempuh (m)
t = waktu tempuh (s).

Dari persamaan di atas, dapat kita lihat bagaimana hubungan antara ketiga besaran yaitu besaran kecepatan, jarak tempuh, dan waktu tempuh.

Berdasarkan rumus tersebut, besaran kecepatan (v) dikatakan berbanding lurus dengan besaran jarak (s). Artinya, untuk nilai t yang sama, semakin besar nilai s, maka semakin besar nilai v.

Nah, dua besaran (v dan s) yang memiliki hubungan berbanding lurus, akan menghasilkan perbandingan senilai jika dua kondisi berbeda dibandingkan.

Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel di bawah ini.
KecepatanJarak Tempuh
4 m/s8 m
6 m/s12 m

Pada tabel di atas, ditampilkan data untuk kecepatan dan jarak pada dua kondisi yang berbeda, katakanlah kondisi pertama dan kondisi kedua.

Dari data tersebut dapat kita lihat bahwa saat kecepatannya 4 m/s jarak tempuhnya adalah 8 m. Sedangkan saat kecepatannya 6 m/s, jarak tempuhnya adalah 12 m.

Itu artinya, dapat kita simpulkan bahwa semakin besar kecepatannya, maka akan semakin besar atau panjang jarak tempuhnya. Dengan kata lain semakin besar nilai v maka semakin besar nilai s.
KecepatanJarak
v1s1
v2s2

Nah, perbandingan seperti inilah yang disebut sebagai perbandingan senilai. Jika kondisi pertama dan kondisi kedua dibandingkan, maka berlaku persamaan berikut:
v1  = s1
v2 s2

Pada persamaan di atas, perhatikan letak besaran untuk tiap kondisinya. Besaran v dan besaran s untuk kondisi pertama sama-sama berada di atas atau sebagai pembilang sedangkan besaran v dan s untuk kondisi kedua sama-sama sebagai penyebut.

B. Perbandingan Berbalik Nilai (Berbanding Terbalik) 

Sebuah perbandingan dikatakan perbandingan berbalik nilai jika kenaikan nilai salah satu besarannya menyebabkan nilai besaran yang lain menurun.

Nah, sekarang coba perhatikan lagi rumus gerak lurus berikut:
v = s
t

Pada pembahasan perbandingan senilai, kita membandingkan besaran kecepatan (v) dengan besaran jarak (s). Sudah kita bahas bahwa keduanya berbanding lurus.

Lalu bagaimana hubungan kecepatan dengan waktu? Dari persamaan di atas, dapat dilihat bahwa besaran kecepatan (v) berbanding terbalik dengan besaran waktu (t).

Itu artinya, untuk nilai s yang sama, semakin besar nilai besaran waktunya maka akan semakin kecil nilai kecepatannya. Begitu pula sebaliknya, semakin kecil nilai besaran waktu maka semakin besar kecepatannya.

Nah, dua besaran yang berbanding terbalik (v dan t) ini akan menghasilkan perbandingan berbalik nilai jika dua kondisi berbeda dibandingkan.

Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel di bawah ini.
KecepatanWaktu tempuh
4 m/s3 s
6 m/s2 s

Pada tabel di atas, ditampilkan data untuk kecepatan dan waktu tempuh pada dua kondisi yang berbeda, katakanlah kondisi pertama dan kondisi kedua.

Dari data tersebut dapat kita lihat bahwa saat kecepatannya 4 m/s waktu tempuhnya adalah 3 detik. Sedangkan saat kecepatannya 6 m/s, waktu tempuhnya adalah 2 detik.

Itu artinya, dapat kita simpulkan bahwa semakin besar kecepatannya, maka akan semakin kecil waktu tempuhnya. Dengan kata lain semakin besar nilai v maka semakin kecil nilai t.
KecepatanWaktu
v1t1
v2t2

Nah, perbandingan seperti inilah yang disebut sebagai perbandingan berbalik nilai. Jika kondisi pertama dan kondisi kedua dibandingkan, maka berlaku persamaan berikut:
v1  = t2
v2 t1

Pada persamaan di atas, perhatikan letak besaran untuk tiap kondisinya. Saat besaran v1 menjadi pembilang (kiri), maka besaran t1 menjadi penyebut (kanan). Sedangkan saat v2 menjadi penyebut, t2 sebagai pembilang.

C. Perbedaan Perbandingan Senilai dan Berbalik Nilai

Perbedaan perbandingan senilai dan perbandingan berbalik nilai

Dari pemaparan kedua perbandingan di atas, maka dapatlah kita simpulkan beberapa konsep yang membedakan antara perbandingan senilai dengan perbandingan berbalik nilai.

Pada perbandingan senilai, jika nilai salah satu besaran semakin besar, maka nilai besaran lainnya juga akan semakin besar. Sebaliknya, jika nilai salah satu besaran semakin kecil, maka nilai besaran lainnya juga semakin kecil.

Pada perbandingan berbalik nilai, jika nilai salah satu besaran semakin besar, maka nilai besaran lainnya justru semakin kecil. Sebaliknya, jika nilai salah satu besaran semakin kecil, nilai besaran lain akan semakin besar.

0 comments :

Post a Comment