Edukiper.com - Pembelajaran aktif (active learning) adalah model pembelajaran yang menggunakan strategi tertentu agar kegiatan belajar mengajar berlangsung secara aktif dengan melibatkan siswa dalam proses belajar. Pada pembelajaran aktif, yang menjadi pusat kegiatan adalah murid sedangkan guru hanya betindak sebagai pembimbing. Pembelajaran konvensional (conventional learning) merupakan kebalikan dari pembelajaran aktif. Pembelajaran konvensional adalah model pembelajaran yang kurang aktif karena murid tidak terlibat secara aktif dalam kegiatan belajar. Pada pembelajaran konvensional, yang menjadi pusat kegiatan adalah guru sedangkan murid hanya menjadi pendengar. Jika dibandingkan, pembelajaran aktif jauh lebih efektif dibanding pembelajaran konvensional karena dalam pembelajaran aktif dapat digunakan berbagai metode yang melibatkan murid secara langsung sehingga proses belajar menjadi lebih interaktif dan tidak hanya terpaku pada penjelasan guru. Pada keempatan ini, edukiper akan memaparkan perbandingan antara active learning dengan conventional learning.
Karena murid menjadi pusat pembelajaran, maka pembelajaran kontekstual berbasis pada murid (student centered). Artinya, muridlah yang menjadi inti dari proses belajar mengajar di kelas sedangkan guru hanya bertindak sebagai fasilitator dan pembimbing.
Dalam pembelajaran aktif, murid belajar tidak hanya dari guru tetapi juga dari teman atau sumber lain melalui berbagai metode atau strategi belajar seperti kerja kelompok, diskusi, tanya jawab, dan sebagainya. Dalam kegiatan belajar, para murid dapat saling berbagi pengetahuan dan saling mengoreksi.
Dari segi pengajaran, pembelajaran kontekstual mengaitkan pelajaran dengan kehidupan nyata atau aplikasinya melalui simulasi atau analogi. Dengan demikian, murid dapat lebih mudah memahami pelajaran karena pemahaman dikembangkan berdasarkan apa yang sudah dipahami atau yang sudah ada dalam diri murid.
Baca juga : 8 Tipe Kecerdasan Majemuk yang Perlu Anda Ketahui.
Pembelajaran konvensional disebut juga dengan pembelajaran tradisional. Dalam pembelajaran konvensional, murid cenderung pasif dalam proses pembelajaran. Murid hanya bertindak sebagai penerima informasi secara pasif dan tidak memberikan kontribusi dalam proses belajar mengajar.
Dalam pembelajaran konvensional, yang menjadi pusat kegiatan adalah guru sehingga model pembelajaran ini berbasis pada guru (teacher centered). Artinya, gurulah yang menjadi inti dari proses belajar mengajar di kelas sedangkan murid hanya menjadi pendengar atau penerima informasi.
Dalam pembelajaran konvensional, murid cenderung belajar secara individual. Sangat jarang terjadi interaksi antara murid dengan guru atau antar sesama murid sehingga jarang terjadi pertukaran informasi. Dalam pembelajaran konvensional biasanya murid sangat jarang berdiskusi sehingga kurang berkembang.
Dari segi pengajaran, pembelajaran konvensional cenderung sangat abstrak dan teoritis. Pelajaran disampaikan secara struktrual dengan bahasa yang relatif sulit dipahami atau berdasarkan bahasa buku sehingga pemahaman murid seringkali berasal dari luar murid yang harus diajarkan, diterangkan, atau dihafal.
Baca juga : Cara Memilih Mainan Edukatif Sesuai Tipe Anak.
Baca juga : 5 Metode Mengajar yang Efektif di Sekolah.
Pembelajaran Aktif (Active Learning)
Pembelajaran aktif disebut juga dengan pembelajaran kontekstual. Dalam pembelajaran kontekstual, murid terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran dan menjadi pusat dari kegiatan belajar. Murid bertanggungjawab dalam mengembangkan proses belajar dan memberikan kontribusi dalam proses tersebut.Karena murid menjadi pusat pembelajaran, maka pembelajaran kontekstual berbasis pada murid (student centered). Artinya, muridlah yang menjadi inti dari proses belajar mengajar di kelas sedangkan guru hanya bertindak sebagai fasilitator dan pembimbing.
Dalam pembelajaran aktif, murid belajar tidak hanya dari guru tetapi juga dari teman atau sumber lain melalui berbagai metode atau strategi belajar seperti kerja kelompok, diskusi, tanya jawab, dan sebagainya. Dalam kegiatan belajar, para murid dapat saling berbagi pengetahuan dan saling mengoreksi.
Dari segi pengajaran, pembelajaran kontekstual mengaitkan pelajaran dengan kehidupan nyata atau aplikasinya melalui simulasi atau analogi. Dengan demikian, murid dapat lebih mudah memahami pelajaran karena pemahaman dikembangkan berdasarkan apa yang sudah dipahami atau yang sudah ada dalam diri murid.
Baca juga : 8 Tipe Kecerdasan Majemuk yang Perlu Anda Ketahui.
Pembelajaran Konvensional (Conventional Learning)
Pembelajaran konvensional disebut juga dengan pembelajaran tradisional. Dalam pembelajaran konvensional, murid cenderung pasif dalam proses pembelajaran. Murid hanya bertindak sebagai penerima informasi secara pasif dan tidak memberikan kontribusi dalam proses belajar mengajar.
Dalam pembelajaran konvensional, yang menjadi pusat kegiatan adalah guru sehingga model pembelajaran ini berbasis pada guru (teacher centered). Artinya, gurulah yang menjadi inti dari proses belajar mengajar di kelas sedangkan murid hanya menjadi pendengar atau penerima informasi.
Dalam pembelajaran konvensional, murid cenderung belajar secara individual. Sangat jarang terjadi interaksi antara murid dengan guru atau antar sesama murid sehingga jarang terjadi pertukaran informasi. Dalam pembelajaran konvensional biasanya murid sangat jarang berdiskusi sehingga kurang berkembang.
Dari segi pengajaran, pembelajaran konvensional cenderung sangat abstrak dan teoritis. Pelajaran disampaikan secara struktrual dengan bahasa yang relatif sulit dipahami atau berdasarkan bahasa buku sehingga pemahaman murid seringkali berasal dari luar murid yang harus diajarkan, diterangkan, atau dihafal.
Baca juga : Cara Memilih Mainan Edukatif Sesuai Tipe Anak.
Perbandingan Pembelajaran Kontekstual dan Konvensional
Pembelajaran aktif dan pembelajaran konvensional merupakan dua model pembelajaran yang sangat berbeda. Meskipun pada situasi tertentu menggunakan metode yang sama, tetapi model pembelajaran aktif jauh lebih baik dari pembelajaran konvensional. Berikut beberapa perbandingan pembelajaran aktif dan pembelajaran konvensional.Active Learning | Conventional Leraning |
Berpusat pada murid (student centered) | Berpusat pada guru (teacher centered) |
Melibatkan murid secara aktif dalam proses pembelajaran | Murid menerima informasi secara pasif dan guru lebih aktif |
Guru bertindak sebagai fasilitator | Guru bertindak sebagai pengajar |
Menggunakan berbagai metode atau strategi agar murid terlibat secara aktif | Menggunakan metode ceramah satu arah yang cenderung monoton |
Murid belajar dari teman melalui kerja kelompok dan diskusi | Murid belajar secara individual |
Pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan nyata dengan menggunakan simulasi atau analogi | Pembelajaran sangat teoritis dan cenderung abstrak |
Kegiatan belajar dilakukan atas dasar kesadaran diri | Kegiatan belajar dilakukan atas dasar kebiasaan |
Menggunakan berbagai sumber informasi dan guru bukan satu-satunya sumber informasi | Guru cenderung menjadi satu-satunya sumber informasi dalam kegiatan belajar |
Cenderung lebih disukai murid karena kegiatan belajar menjadi lebih menyenangkan | Biasanya kurang disukai murid karena terkesan monoton dan membosankan |
Pengembangan keterampilan berdasarkan pemahaman | Pengembangan keterampilan berdasarkan latihan |
Hadiah dari perilaku baik adalah kepuasan diri | Hadiah dari perilaku baik adalah pujian atau angka rapor |
Pengajaran menggunakan pendekatan komunikatif dengan menggunakan bahasa dalam konteks nyata | Pengajaran menggunakan pendekatan struktural dengan pengajaran rumus kemudian latihan |
Pemahaman dikembangkan atas dasar yang sudah ada dalam diri murid | Pemahaman berasal dari luar murid yang diterima, diterangkan, atau dihafal |
Melatih murid untuk berfikir kritis serta menuangkan gagasan tentang suatu persoalan | Murid cenderung pasif menerima rumusan atau pemahaman tanpa kontribusi dalam proses pembelajaran |
Hasil belajar diukur dengan berbagai cara seperti proses, hasil karya, perilaku, penampilan, rekaman, tes, dan sebagainya | Hasil belajar hanya diukur dengan hasil test |
Proses belajar berlangsung di berbagai tempat, konteks, dan setting | Proses belajar hanya berlangsung di dalam kelas |
Baca juga : 5 Metode Mengajar yang Efektif di Sekolah.