Edukiper.com - Banyak orang bilang malas itu tidak ada obatnya. Akan tetapi, jika malas dipandang sebagai suatu penyakit maka pasti dapat dicegah atau diantisipasi. Untuk mencegah rasa malas belajar, kita dapat melakukan beberapa trik untuk mengantisipasi agar rasa malas tersebut tidak muncul. Pada dasarnya, rasa malas bersumber dari diri sendiri sehingga dibutuhkan kemauan keras agar dapat mengatasinya. Seseorang harus memiliki tekad yang kuat dalam belajar sehingga dapat melawan sekeras apapun rasa malas yang menghampirinya. Malas belajar merupakan salah satu kendala yang dapat menghambat prestasi dan kemajuan murid. Oleh karena itu, sebagai seorang murid anda perlu menumbuhkan kesadaran akan pentingnya belajar dan mengendalikan diri anda sebaik mungkin agar tidak malas belajar. Berikut edukiper paparkan lima tips mengantisipasi rasa malas.
Sama seperti hal buruk yang sering ditularkan dari satu teman ke teman lain, semangat belajar juga dapat menular dari satu teman ke teman lain. Beberapa orang percaya jika seseorang bergaul dengan orang yang rajin dan pintar, maka orang tersebut akan tertular rajin dan pintar.
Hal itu tidak sepenuhnya benar, tapi tidak sepenuhnya juga salah. Artinya kondisi tersebut sangat bergantung pada kepribadian masing-masing orang. Meski demikian, sedikit banyaknya, teman yang rajin dan pintar akan memberikan pengaruh baik terhadap seseorang.
Ketika anda bergaul dan sering bekumpul dengan teman-teman anda yang rajin maka kemungkinan besar anda akan terikut menjadi rajin. Jika setiap hari anda berkumpul dengan sekolompok teman yang sangat suka belajar dan hampir setiap hari belajar, tentu anda lama kelamaan akan terbiasa dengan gaya hidup mereka yang suka belajar.
Sebaliknya, jika anda berteman dan berkumpul dengan sekelompok teman yang malas belajar dan lebih suka bermain games atau menghabiskan waktu untuk hal-hal yang tidak berguna, tentu anda lama-kelamaan akan terikut gaya hidup mereka yang malas belajar sebab anda akan merasa tidak nyaman belajar saat semua orang bermain dan bersantai.
Pada dasarnya, setiap individu berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Sehingga ketika berada di lingkungan pergaulan yang rajin belajar, maka secara sadar anda akan mencoba mengikutinya atau akan ada rasa malu atau rasa iri yang memotivasi anda untuk berperilaku seperti mereka.
Baca juga : Pembelajaran Aktif Versus Pembelajaran Konvensional.
Ketika anda duduk di kursi depan, maka anda akan berhadapan langsung degan guru dan tidak punya banyak kesempatan untuk bermalas-malasan karena gerak-gerik anda dapat dipantau oleh guru dengan jelas. Karena di depan, anda juga akan menjaga posisi duduk anda sehingga tidak dapat berselendet seperti orang malas.
Duduk di kursi depan juga memiliki tantangan tersendiri yang lebih besar dibanding duduk di bagian belakang. Selain karena guru dapat memperhatikan anda dengan jelas, anda juga harus selalu berusaha tetap fokus karena kemungkinan besar guru akan bertanya atau berinteraksi dengan murid bagian depan.
Rasa malas belajar terkadang juga dapat timbul karena posisi duduk yang terlalu di belakang diperparah dengan suara guru yang tidak terlalu kuat sehingga penjelasan guru tidak terdengan dengan jelas. Kondisi seperti ini biasanya membuat murid jadi cepat bosan dan akhirnya menjadi malas mengikuti pelajaran.
Jika anda duduk di barisan depan, maka suara guru akan terdengar dengan jelas dan gangguan berupa keribuatn yang timbul akibat suara teman juga akan lebih kecil. Jika sejak awal anda sudah berniat untuk duduk di belakang dengan tujuan agar dapat bersantai, maka selamanyalah anda akan sulit terlepas dari rasa malas. Oleh karena itu, cobalah untuk duduk di depan jika memungkinkan.
Baca juga : 8 Tipe Kecerdasan Majemuk yang Perlu Anda Ketahui.
Seseorang yang punya tujuan atau target akan berusaha sekeras mungkin untuk melawan rasa malas karena mereka mempunyai suatu hal yang harus dicapai atau dipenuhi dalam selang waktu tertentu. Target atau tujuan akan menjadi pemacu semangat sebab akan tumbuh kesadaran bahwa tujuan tidak akan tercapai jika bermalas-malasan.
Anda tentu mengerti bahwa target adalah sesuatu yang penting dalam dunia usaha atau bisnis. Setiap perusahaan memiliki target-target tertentu yang menjadi rencana mereka dalam jangka pendek atau jangka panjang. Target menjadi tolak ukur bagi mereka dalam menjalankan usaha dan tiap karyawan harus bekerja semaksimal mungkin agar dapat mencapai atau bahkan melampaui target yang ditetapkan.
Karena sebuah target tertentu, seorang pengusaha dapat bekerja lembur dan mengorbankan waktu istirahat atau waktu liburnya. Hal itu menunjukkan bagaimana sebuah target dapat membuat seseorang membuang jauh-jauh rasa malasnya dan melaukan apa yang harusnya ia lakukan agar target tercapai.
Sama seperti berbisnis, begitulah seharusnya dalam belajar dan menuntut ilmu. Setiap murid harus memiliki target yang spesifik ketika belajar misalnya hari ini anda harus menguasai rumus persamaan kuadrat dan menghafal tabel periodik unsur, atau sebagainya. Dengan adanya target, anda akan lebih termotivasi dalam belajar dan melawan rasa malas.
Baca juga : Cara Melatih dan Meningkatkan Daya Ingat Otak.
Sebagian besar murid menganggap kegiatan belajar sebagai suatu kewajiban yang harus mereka lakuan sebagai seorang murid. Pandangan demikian menyebabkan banyak murid yang hanya belajar untuk memenuhi kewajiban bukan karena kesadaran diri atau karena membutuhkannya.
Ketika belajar dipandang sebagai suatu kewajiban, maka seorang murid akan cenderung melakukannya secara terpaksa bukan karena keinginan melainkan karena sebuah kebiasaan sesuai dengan statusnya. Karena ada unsur tepaksa atau tidak tulus, maka seringkali timbul rasa malas.
Dalam hal ini, rasa malas timbul karena murid tidak merasa bahwa belajar itu penting baginya sehingga ia tidak rela menghabiskan banyak waktu untuk melakukan kegiatan belajar yang mungkin membosankan baginya. Untuk mengatasi masalah ini, seharusnya murid memandang kegiatan bealjar sebagai kebutuhan.
Ketika anda menjadikan belajar sebagai kebutuhan, maka sama seperti kebutuhan anda akan makanan dan gadget, anda akan melakukannya dengan senang hati dan tulus tanpa paksaan sebab anda sadar bahwa anda membutuhkannya demi kemajuan anda. And bahkan akan berusaha memuhinya sesuai dengan jadwal seperti halnya makan.
Tidak hanya datang dari luar, hal-hal yang memicu rasa malas juga dapat datang dari dalam diri diantaranya posisi duduk yang tidak benar misalnya menyelendet dengan pundak dibiarkan jatuh, sikap tubuh yang tidak benar seperti berbaring saat belajar, kondisi mood yang tidak stabil, kondisi fisik yang kurang fit dan sebagainya.
Rasa capek, lelah, jengkel, sedih, pusing, dan stress merupakan penyebab paling umum yang menimbulkan rasa malas untuk belajar. Oleh karena itu, agar tubuh tetap fit dan psikis tetap sehat, anda harus mencukupi nutrisi yang dibutuhkan oleh jasmani dan rohani dengan cara menerapkan pola hidup sehat.
Baca juga : Cara Mengembangkan Potensi Belajar Pembelajar Kinestetik.
#1 Bergaul dengan Teman yang Rajin
Tidak bisa dipungkiri bahwa pergaulan benar-benar dapat mempengaruhi sikap atau perilaku seseorang. Dalam ilmu sosiologi, lingkungan pergaulan merupakan salah satu faktor yang membentuk kepribadian seseorang. Anak usia sekolah menghabiskan banyak waktu bersama teman-teman sehingga perilakunya sedikit banyaknya terpengaruh oleh pergaulannya.Sama seperti hal buruk yang sering ditularkan dari satu teman ke teman lain, semangat belajar juga dapat menular dari satu teman ke teman lain. Beberapa orang percaya jika seseorang bergaul dengan orang yang rajin dan pintar, maka orang tersebut akan tertular rajin dan pintar.
Hal itu tidak sepenuhnya benar, tapi tidak sepenuhnya juga salah. Artinya kondisi tersebut sangat bergantung pada kepribadian masing-masing orang. Meski demikian, sedikit banyaknya, teman yang rajin dan pintar akan memberikan pengaruh baik terhadap seseorang.
Ketika anda bergaul dan sering bekumpul dengan teman-teman anda yang rajin maka kemungkinan besar anda akan terikut menjadi rajin. Jika setiap hari anda berkumpul dengan sekolompok teman yang sangat suka belajar dan hampir setiap hari belajar, tentu anda lama kelamaan akan terbiasa dengan gaya hidup mereka yang suka belajar.
Sebaliknya, jika anda berteman dan berkumpul dengan sekelompok teman yang malas belajar dan lebih suka bermain games atau menghabiskan waktu untuk hal-hal yang tidak berguna, tentu anda lama-kelamaan akan terikut gaya hidup mereka yang malas belajar sebab anda akan merasa tidak nyaman belajar saat semua orang bermain dan bersantai.
Pada dasarnya, setiap individu berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Sehingga ketika berada di lingkungan pergaulan yang rajin belajar, maka secara sadar anda akan mencoba mengikutinya atau akan ada rasa malu atau rasa iri yang memotivasi anda untuk berperilaku seperti mereka.
Baca juga : Pembelajaran Aktif Versus Pembelajaran Konvensional.
#2 Pilih Tempat Duduk di Depan
Salah satu cara mengantisipasi rasa malas belajar di dalam kelas adalah dengan memilih tempat duduk di bagia depan. Hal ini dilakukan agar memperkecil beberapa kemungkinan-kemungkinan yang timbul yang dapat memicu rasa malas seperti tidak fokus karena terlalu di belakang, dapat bersantai menyelendet ke kursi karena tidak terlalu diperhatikan guru, dan sebagainya.Ketika anda duduk di kursi depan, maka anda akan berhadapan langsung degan guru dan tidak punya banyak kesempatan untuk bermalas-malasan karena gerak-gerik anda dapat dipantau oleh guru dengan jelas. Karena di depan, anda juga akan menjaga posisi duduk anda sehingga tidak dapat berselendet seperti orang malas.
Duduk di kursi depan juga memiliki tantangan tersendiri yang lebih besar dibanding duduk di bagian belakang. Selain karena guru dapat memperhatikan anda dengan jelas, anda juga harus selalu berusaha tetap fokus karena kemungkinan besar guru akan bertanya atau berinteraksi dengan murid bagian depan.
Rasa malas belajar terkadang juga dapat timbul karena posisi duduk yang terlalu di belakang diperparah dengan suara guru yang tidak terlalu kuat sehingga penjelasan guru tidak terdengan dengan jelas. Kondisi seperti ini biasanya membuat murid jadi cepat bosan dan akhirnya menjadi malas mengikuti pelajaran.
Jika anda duduk di barisan depan, maka suara guru akan terdengar dengan jelas dan gangguan berupa keribuatn yang timbul akibat suara teman juga akan lebih kecil. Jika sejak awal anda sudah berniat untuk duduk di belakang dengan tujuan agar dapat bersantai, maka selamanyalah anda akan sulit terlepas dari rasa malas. Oleh karena itu, cobalah untuk duduk di depan jika memungkinkan.
Baca juga : 8 Tipe Kecerdasan Majemuk yang Perlu Anda Ketahui.
#3 Buat Target Belajar
Orang yang malas belajar biasanya tidak punya target dalam belajar. Mereka tidak bersungguh-sungguh dalam belajar dan hanya belajar karena memang itu waktunya untuk belajar. Padahal, target atau tujuan sangat perlu dibuat agar kegiatan yang kita laukan lebib terarah.Seseorang yang punya tujuan atau target akan berusaha sekeras mungkin untuk melawan rasa malas karena mereka mempunyai suatu hal yang harus dicapai atau dipenuhi dalam selang waktu tertentu. Target atau tujuan akan menjadi pemacu semangat sebab akan tumbuh kesadaran bahwa tujuan tidak akan tercapai jika bermalas-malasan.
Anda tentu mengerti bahwa target adalah sesuatu yang penting dalam dunia usaha atau bisnis. Setiap perusahaan memiliki target-target tertentu yang menjadi rencana mereka dalam jangka pendek atau jangka panjang. Target menjadi tolak ukur bagi mereka dalam menjalankan usaha dan tiap karyawan harus bekerja semaksimal mungkin agar dapat mencapai atau bahkan melampaui target yang ditetapkan.
Karena sebuah target tertentu, seorang pengusaha dapat bekerja lembur dan mengorbankan waktu istirahat atau waktu liburnya. Hal itu menunjukkan bagaimana sebuah target dapat membuat seseorang membuang jauh-jauh rasa malasnya dan melaukan apa yang harusnya ia lakukan agar target tercapai.
Sama seperti berbisnis, begitulah seharusnya dalam belajar dan menuntut ilmu. Setiap murid harus memiliki target yang spesifik ketika belajar misalnya hari ini anda harus menguasai rumus persamaan kuadrat dan menghafal tabel periodik unsur, atau sebagainya. Dengan adanya target, anda akan lebih termotivasi dalam belajar dan melawan rasa malas.
Baca juga : Cara Melatih dan Meningkatkan Daya Ingat Otak.
#4 Jadikan Belajar Sebagai Kebutuhan
Sebagian besar murid menganggap kegiatan belajar sebagai suatu kewajiban yang harus mereka lakuan sebagai seorang murid. Pandangan demikian menyebabkan banyak murid yang hanya belajar untuk memenuhi kewajiban bukan karena kesadaran diri atau karena membutuhkannya.
Ketika belajar dipandang sebagai suatu kewajiban, maka seorang murid akan cenderung melakukannya secara terpaksa bukan karena keinginan melainkan karena sebuah kebiasaan sesuai dengan statusnya. Karena ada unsur tepaksa atau tidak tulus, maka seringkali timbul rasa malas.
Dalam hal ini, rasa malas timbul karena murid tidak merasa bahwa belajar itu penting baginya sehingga ia tidak rela menghabiskan banyak waktu untuk melakukan kegiatan belajar yang mungkin membosankan baginya. Untuk mengatasi masalah ini, seharusnya murid memandang kegiatan bealjar sebagai kebutuhan.
Ketika anda menjadikan belajar sebagai kebutuhan, maka sama seperti kebutuhan anda akan makanan dan gadget, anda akan melakukannya dengan senang hati dan tulus tanpa paksaan sebab anda sadar bahwa anda membutuhkannya demi kemajuan anda. And bahkan akan berusaha memuhinya sesuai dengan jadwal seperti halnya makan.
#5 Hindari Pemicu Rasa Malas
Salah satu cara yang paling ampuh untuk mengantisipasi rasa malas adalah dengan cara menghindari hal-hal yang memicu timbulnya rasa malas. Beberapa hal yang paling umum yang dapat menimbulkan rasa malas antaralain media hiburan seperti televisi, games, gadget, kegiatan nongkrong gak jelas, tempat-tempat yang mengundang rasa ngantuk seperti sofa, tempat tidur, dan sebagainya.Tidak hanya datang dari luar, hal-hal yang memicu rasa malas juga dapat datang dari dalam diri diantaranya posisi duduk yang tidak benar misalnya menyelendet dengan pundak dibiarkan jatuh, sikap tubuh yang tidak benar seperti berbaring saat belajar, kondisi mood yang tidak stabil, kondisi fisik yang kurang fit dan sebagainya.
Rasa capek, lelah, jengkel, sedih, pusing, dan stress merupakan penyebab paling umum yang menimbulkan rasa malas untuk belajar. Oleh karena itu, agar tubuh tetap fit dan psikis tetap sehat, anda harus mencukupi nutrisi yang dibutuhkan oleh jasmani dan rohani dengan cara menerapkan pola hidup sehat.
Baca juga : Cara Mengembangkan Potensi Belajar Pembelajar Kinestetik.