Edukiper.com - Pendidikan kesenian diajarkan di sekolah tidak hanya agar murid memiiki pengetahuan atau keterampilan di bidang seni, tetatpi juga untuk melatih dan meningkatkan perkembangan otak. Belajar kesenian merupakan salah satu cara yang sangat efektif untuk mengembangkan potensi anak untuk semua tipe belajar. Untuk tipe visual yang memiliki minat terhadap bentuk, gambar, dan warna, maka seni rupa seperti lukisan, patung, dan desain sangat baik untuk perkembangan otak mereka. Untuk tipe auditori yang memiliki minat tinggi terhadap nada dan musik, maka seni musik seperti bernyanyi atau bermain alat musi sangat baik untuk perkembangan mereka. Sedangkan untuk tipe kinestetik yang cenderung aktif bergerak, maka seni yang sangat baik untuk mereka adalah seni tari atau seni drama. Pada kesempatan ini, edukiper akan membahas lebih jauh beberapa manfaat yang dapat diambil dari pendidikan kesenian.
Seni rupa seperti lukisan dan patung sangat baik untuk melatih kreativitas anak pembelajar visual sebab melalui gambar, bentuk, dan warna, potensi pembelajar visual akan lebih tergali. Belajar menggambar atau melukis akan melatih kreativitas pembelajar visual karena mereka akan menggunakan imajinasi sekreatif mungkin untuk menghasilkan bentuk, warna, serta perpaduan yang mereka inginkan.
Seni musik seperti bernyanyi dan memainkan alat musik sangat baik untuk melatih kreativitas anak pembelajar auditori sebab melalui bunyi, nada, dan lagu, potensi pembelajar auditori akan lebih terasah. Belajar bernyanyi atau memainkan alat musik akan melatih kreativitas pembelajar auditori karena mereka akan menggunakan imajinasi dan daya fikir sekreatif mungkin untuk bernyanyi dengan baik atau menghasilkan musik yang indah.
Seni tari dan seni drama melibatkan gerak fisik sehingga sangat baik untuk melatih kreativitas anak pembelajar kinestetik sebab melalui gerak fisik atau praktik langsung, potensi pembelajar kinestetik akan lebih tergali. Belajar menari atau pementasan drama akan melatih kreativitas pembelajar kinesntetik karena mereka akan berfikir dan bertindak sekreatif mungkin untuk menghasilkan tarian yang indah atau pertunjukan drama yang menarik.
Baca juga : Mana Lebih Baik? Pembelajarn Aktiv Vs Pembelajaran Konvensional.
Orang yang hanya mengutamakan pelajarn ilmiah seperti matematika, fisika, kimia, dan sebagainya akan cenderung menggunakan otak kiri sehingga fungsi otak kanan tidak optimal. Jika kegiatan tersebut diimbangi dengan pendidikan seni yang cenderung menggunakan otak kanan, maka kinerja otak akan seimbang.
Jika kinerja otak kiri dan otak kanan seimbang, maka akan sangat bagus bagi peningkatan kecerdasan anak. Coba perhatikan orang yang suka musik, mereka cenderung mudah menghafal lirik atau nada dan di sisi lain mereka menjadi cenderung mudah menangkap atau menghafal pelajaran lain.
Uniknya, kebanyakan orang yang menyukai seni justru lebih mudah untuk berkonsentrasi dan fokus pada pekerjaan seninya agar menghasilkan karya sesuai dengan keinginannya. Konsentrasi mereka bahkan lebih tinggi daripada saat belajar pelajaran lain. Tentu saja karena kegiatan seni biasanya cenderung lebih menyenangkan.
Meski demikian, belajar kesenian sangat bagus untuk melatih konsentrasi dan kegigihan. Pendidikan seni umumnya besifat aplikatif sehingga harus dipraktikkan langsung dan bisa menjadi keahlian khusus bagi anak jika kegiatan itu dikuasai.
Ketika pendidikan seni dijadikan sebagai salah satu keahlian khusus yang harus dimiliki misalnya keahlian bermain musik, keahlian melukis, keahlian menari, dan sebagainya, maka seseorang akan berusaha untuk fokus dan gigih dalam berlatih agar mahir dalam bidang tersebut. Hal itu tentu akan melatih konsentrasi dan kegigihan seseorang.
Baca juga : Tips dan Trik Mengantisipasi Rasa Malas Belajar.
Latihan harus dilakukan secara teratur dengan menerapkan kedisiplinan. Kedisiplinan yang dibutuhkan meliputi disiplin diri dan disiplin waktu. Kedua hal tersebut sangat dibutuhkan untuk mengasah kemampuan di bidang seni atau untuk menghasilkan suatu mahakarya. Semua orang tentu setuju bahwa keahlian bermain musik atau lehalian melukis tidak datang begitu saja tanpa dilatih.
Ketika seseorang menyukai pendidikan seni dan begitu serius mendalaminya, maka akan tumbuh kesadaran untuk berperilaku disiplin demi mencapai tujuannya. Hal itu tentu sedikit banyaknya akan berdampak bagi gaya hidupnya. Orang yang sudah terbiasa disiplin akan cenderung berusaha disiplin di berbagai bidang yang lain.
Sebagai contoh ketika anda membuat sebuah patung maka anda akan berusaha memecahkan masalah yang timbul misalnya bagaimana membentuk bongkahan tanah liat menjadi sebuah guci jika tanahnya masih terlalu keras. Anda tentu akan menggunakan sedikit air lagi agar struktur tanah liat menjadi lebih mudah untuk dibentuk.
Begitu pula dalam hal membuat lagu atau membuat lukisan, anda akan berfikir bagaimana cara merangkai nada-nada menjadi musik yang enak didengar atau bagaimana memadukan warna-warna sehingga tercipta lukisan yang indah.
Baca juga : 8 Tipe Kecerdasan Majemuk : Tipe yang Mana Kamu?
Pendidikan seni termasuk salah satu ilmu yang melibatkan interaksi sosial dengan lingkungan sekitar. Banyak kegiatan seni yang melibatkan interkasi dan kerja sama antar kelompok mislanya seni tari, seni drama, pertunjukan musik, dan sebagainya.
Ketika anda terlibat dalam pertunjukan drama, maka anda akan berusaha untuk berinterkasi dengan lawan main dan bekerja sama denga tim anda agar pertunjukan drama yang anda ikuti berhasil. Dalam kegiatan tersebut anda akan melihat bagaimana kerja sama begitu penting dan mempengaruhi hasil akhir dari kegiatan tersebut.
Begitupula ketika anda terlibat dalam kelompom tari yang terdiri dari beberapa orang. Agar gerakan tari menjadi selaras dan menarik, tentu anda harus bekerja sama dengan teman-teman satu kelompok untuk menemukan gerakan, pola, atau blocking yang pas agar pertunjukan tari yang kalian berikan berhasil.
Kegiatan-kegiatan seperti itu akan sangat baik dalam melatih sifat cooperatif atau kemampuan kerja sama dalam tim. Kerja sama hanya akan terbentuk dengan baik jika ada interaksi yang baik di antara anggota kelompok. Mengajukan pendapat, menanyakan saran, atau mengkritik suatu pendapat tentu akan melatih kemampuan anda dalam berinteraksi dengan orang lain.
Selain itu, menghasilkan karya seni hasil buatan atau kerja keras sendiri akan memberikan kepuasan tersendiri sekaligus menimbulkan rasa percaya diri. Ketika anda menampilkan hasil karya anda kepada orang lain untuk mendapatkan apresiasi, maka dalam kegiatan itu anda secara tidak langsung melatih kepercayaan diri anda sebab ketika anda siap menunjukan karya anda itu artinya anda siap menerima penilaian dari mereka.
Baca juga : Cara Melatih dan Meningkatkan Daya Ingat Otak.
#1 Seni Melatih Kreativitas
Seni merupakan sesuatu yang kreatif. Untuk menghasilkan karya seni yang bernilai estetika tinggi, seseorang harus memiliki kreativitas yang baik dalam menggunakan imajinasi, potensi, serta kelebihan yang ia miliki. Belajar kesenian bermanfaat untuk melatih kreativitas anda sebab hasil yang anda peroleh dalam berkesenian sangat bergantung pada kreativitas anda dalam berfikir dan bertindak.Seni rupa seperti lukisan dan patung sangat baik untuk melatih kreativitas anak pembelajar visual sebab melalui gambar, bentuk, dan warna, potensi pembelajar visual akan lebih tergali. Belajar menggambar atau melukis akan melatih kreativitas pembelajar visual karena mereka akan menggunakan imajinasi sekreatif mungkin untuk menghasilkan bentuk, warna, serta perpaduan yang mereka inginkan.
Seni musik seperti bernyanyi dan memainkan alat musik sangat baik untuk melatih kreativitas anak pembelajar auditori sebab melalui bunyi, nada, dan lagu, potensi pembelajar auditori akan lebih terasah. Belajar bernyanyi atau memainkan alat musik akan melatih kreativitas pembelajar auditori karena mereka akan menggunakan imajinasi dan daya fikir sekreatif mungkin untuk bernyanyi dengan baik atau menghasilkan musik yang indah.
Seni tari dan seni drama melibatkan gerak fisik sehingga sangat baik untuk melatih kreativitas anak pembelajar kinestetik sebab melalui gerak fisik atau praktik langsung, potensi pembelajar kinestetik akan lebih tergali. Belajar menari atau pementasan drama akan melatih kreativitas pembelajar kinesntetik karena mereka akan berfikir dan bertindak sekreatif mungkin untuk menghasilkan tarian yang indah atau pertunjukan drama yang menarik.
Baca juga : Mana Lebih Baik? Pembelajarn Aktiv Vs Pembelajaran Konvensional.
#2 Seni Melatih Kecerdasan
Pendidikan seni dan kegiatan seni yang dilakukan dengan baik dapat memberi efek keseimbangan otak kiri dan otak kanan. Otak kiri berperan untuk berfikir logika, rasional, analitis, dan subjektif sedangkan otak kanan bertanggung jawab secara acak, intuitif, holistik, subjektif yang berkaitan dengan imajinasi dan kreaitvitas.Orang yang hanya mengutamakan pelajarn ilmiah seperti matematika, fisika, kimia, dan sebagainya akan cenderung menggunakan otak kiri sehingga fungsi otak kanan tidak optimal. Jika kegiatan tersebut diimbangi dengan pendidikan seni yang cenderung menggunakan otak kanan, maka kinerja otak akan seimbang.
Jika kinerja otak kiri dan otak kanan seimbang, maka akan sangat bagus bagi peningkatan kecerdasan anak. Coba perhatikan orang yang suka musik, mereka cenderung mudah menghafal lirik atau nada dan di sisi lain mereka menjadi cenderung mudah menangkap atau menghafal pelajaran lain.
#3 Seni Melatih Konsentrasi
Harus diakui bahwa kegiatan seni merupakan salah satu kegiatan yang membutuhkan konsentrasi tinggi. Untuk menghasilkan karya seni yang bagus atau berhasil dalam pendidikan seni, kita harus berusaha fokus agar target atau tujuan kita tercapai.Uniknya, kebanyakan orang yang menyukai seni justru lebih mudah untuk berkonsentrasi dan fokus pada pekerjaan seninya agar menghasilkan karya sesuai dengan keinginannya. Konsentrasi mereka bahkan lebih tinggi daripada saat belajar pelajaran lain. Tentu saja karena kegiatan seni biasanya cenderung lebih menyenangkan.
Meski demikian, belajar kesenian sangat bagus untuk melatih konsentrasi dan kegigihan. Pendidikan seni umumnya besifat aplikatif sehingga harus dipraktikkan langsung dan bisa menjadi keahlian khusus bagi anak jika kegiatan itu dikuasai.
Ketika pendidikan seni dijadikan sebagai salah satu keahlian khusus yang harus dimiliki misalnya keahlian bermain musik, keahlian melukis, keahlian menari, dan sebagainya, maka seseorang akan berusaha untuk fokus dan gigih dalam berlatih agar mahir dalam bidang tersebut. Hal itu tentu akan melatih konsentrasi dan kegigihan seseorang.
Baca juga : Tips dan Trik Mengantisipasi Rasa Malas Belajar.
#4 Seni Mengajarkan Kedisiplinan
Untuk menghasilkan karya seni yang bagus atau memiliki keahlian khusus di bidang seni, maka tidak hanya konsentrasi dan kegigihan yang dibutuhkan tetapi juga kedisiplinan. Disiplin dan kerja keras adalah kunci utama keberhasilan. Untuk menhasilkan karya atau penampilan yang baik dibutuhkan banyak latihan.Latihan harus dilakukan secara teratur dengan menerapkan kedisiplinan. Kedisiplinan yang dibutuhkan meliputi disiplin diri dan disiplin waktu. Kedua hal tersebut sangat dibutuhkan untuk mengasah kemampuan di bidang seni atau untuk menghasilkan suatu mahakarya. Semua orang tentu setuju bahwa keahlian bermain musik atau lehalian melukis tidak datang begitu saja tanpa dilatih.
Ketika seseorang menyukai pendidikan seni dan begitu serius mendalaminya, maka akan tumbuh kesadaran untuk berperilaku disiplin demi mencapai tujuannya. Hal itu tentu sedikit banyaknya akan berdampak bagi gaya hidupnya. Orang yang sudah terbiasa disiplin akan cenderung berusaha disiplin di berbagai bidang yang lain.
#5 Seni Melatih Pemecahan Masalah
Tak hanya melatih imajinasi dan kreativitas, pendidikan seni juga sangat baik untuk melatih diri dalam pemecahan masalah. Sama seperti disilpin ilmu lainnya, seni juga menghadirkan beberapa masalah atau persoalan yang perlu diselesaikan dan kebanyakn karya seni dihasilkan memalui proses pemecahan masalah.Sebagai contoh ketika anda membuat sebuah patung maka anda akan berusaha memecahkan masalah yang timbul misalnya bagaimana membentuk bongkahan tanah liat menjadi sebuah guci jika tanahnya masih terlalu keras. Anda tentu akan menggunakan sedikit air lagi agar struktur tanah liat menjadi lebih mudah untuk dibentuk.
Begitu pula dalam hal membuat lagu atau membuat lukisan, anda akan berfikir bagaimana cara merangkai nada-nada menjadi musik yang enak didengar atau bagaimana memadukan warna-warna sehingga tercipta lukisan yang indah.
Baca juga : 8 Tipe Kecerdasan Majemuk : Tipe yang Mana Kamu?
#6 Seni Melatih Kemampuan Interaksi
Pendidikan seni termasuk salah satu ilmu yang melibatkan interaksi sosial dengan lingkungan sekitar. Banyak kegiatan seni yang melibatkan interkasi dan kerja sama antar kelompok mislanya seni tari, seni drama, pertunjukan musik, dan sebagainya.
Ketika anda terlibat dalam pertunjukan drama, maka anda akan berusaha untuk berinterkasi dengan lawan main dan bekerja sama denga tim anda agar pertunjukan drama yang anda ikuti berhasil. Dalam kegiatan tersebut anda akan melihat bagaimana kerja sama begitu penting dan mempengaruhi hasil akhir dari kegiatan tersebut.
Begitupula ketika anda terlibat dalam kelompom tari yang terdiri dari beberapa orang. Agar gerakan tari menjadi selaras dan menarik, tentu anda harus bekerja sama dengan teman-teman satu kelompok untuk menemukan gerakan, pola, atau blocking yang pas agar pertunjukan tari yang kalian berikan berhasil.
Kegiatan-kegiatan seperti itu akan sangat baik dalam melatih sifat cooperatif atau kemampuan kerja sama dalam tim. Kerja sama hanya akan terbentuk dengan baik jika ada interaksi yang baik di antara anggota kelompok. Mengajukan pendapat, menanyakan saran, atau mengkritik suatu pendapat tentu akan melatih kemampuan anda dalam berinteraksi dengan orang lain.
#7 Seni Melatih Mental dan Rasa Percaya Diri
Salah satu kelebihan pendidikan seni adalah adanya umpan bailk atau apresisasi yang dapat kita peroleh langsung begitu pertunjukan atau karya dinikmati. Melalui kegiatan seni, anda akan belajar menerima penilaian orang lain terhadap kara seni anda serta belajar mengapresiasi karya orang lain. Ketika anda siap dan terbuka menerima kritikan yang masuk, maka secara tidak langsung anda sudah melatih mental anda.Selain itu, menghasilkan karya seni hasil buatan atau kerja keras sendiri akan memberikan kepuasan tersendiri sekaligus menimbulkan rasa percaya diri. Ketika anda menampilkan hasil karya anda kepada orang lain untuk mendapatkan apresiasi, maka dalam kegiatan itu anda secara tidak langsung melatih kepercayaan diri anda sebab ketika anda siap menunjukan karya anda itu artinya anda siap menerima penilaian dari mereka.
Baca juga : Cara Melatih dan Meningkatkan Daya Ingat Otak.