Edukiper.com - Arti Iman Kepada Allah dan Mengenali Sifat-sifat Wajib Bagi Allah. Apa pengertian dari iman? Bagaimana sebenarnya yang disebut dengan beriman kepada Allah? Dan apa saja sifat-sifat wajib bagi Allah? Salah satu rukun iman yang utama adalah iman kepada Allah SWT. Sebagian besar umat muslim tentu akan mengatakan bahwa dirinya beriman kepada Allah. Akan tetapi, tidak semua orang benar-benar mengerti apa arti sebuah kata iman.
Iman merupakan suatu keyakinan yang menjadi landasan atau pegangan manusia dalam menjalani hidup. Tanpa iman, manusia akan cenderung kehilangan arah dalam menghadapi kehidupan layaknya kehilangan penunjuk arah. Dengan iman, manusia berusaha mencapai suatu kehidupan yang bahagia, tenteram, dan sejahtera.
Berbicara mengenai iman, maka tidak hanya sebatas kepercayaan atau keyakinan yang terwujud dalam suatu bentuk agama, melainkan berhubungan erat dengan sesuatu yang diyakini dan dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari.
Dari segi bahasa, iman secara sederhana dapat diartikan sebagai percaya. Namun dari segi istilah dan hubungannya dengan keyakinan, iman artinya mempercayai dengan hati, mengikrarkan dengan lisan, dan ditunjukkan dengan perbuatan.
Dengan demikian, pengertian iman kepada Allah SWT adalah mempercayai dengan sepenuh hati bahwa Allah itu benar-benar ada dengan segala kuasanya, mengikrarkan keyakinan tersebut dengan ucapan dan melaksanakannya dengan amal perbuatan.
Dari pengertian tersebut sebenarnya terdapat beberapa poin yang penting, yaitu iman tidak hanya sekedar percaya atau mengakui keberadaan-Nya, namun juga mengamalkan setiap ajaran yang diajarkan serta menjauhi apa yang menjadi larangan-Nya.
Karena Allah bukanlah seperti halnya benda yang dapat dipandang, diraba, atau didengar secara langsung, maka beriman kepada Allah SWT merupakan suatu keyakinan yang melibatkan hati nurani. Orang yang beriman dapat melihat kehadiran Allah melalui tanda-tanda dan kebesaran-Nya di alam semesta.
#1 Wujud (Ada)
Meski tidak dilihat, didengar, atau pun dapat disentuh layaknya benda, manusia beriman percaya bahwa Allah itu bersifat wujud atau ada. Keberadaan Allah jelas terlihat melalui tanda-tanda dan kebesarannya di alam semesta.
#2 Qidam (Dahulu)
Sifat wajib berikutnya adalah qidam atau terdahulu. Artinya Allah ada tanpa adanya suatu permulaan. Tidak seperti makhluk dan segala ciptaannya yang ada melalui suatu permulaan, Allah ada sejak dahulu dan Dia lah yang menciptakan alam semesta beserta isinya.
#3 Baqa (Kekal)
Allah tidak mengalami suatu akhir layaknya manusia, karena Allah bersifat baqa atau kekal. Segala ciptaannya akan kembali kepada-Nya di hari akhir begitu pula alam semesta yang akan hancur pada hari kiamat. Namun Allah tetap ada dan kekal selamanya.
#4 Mukhalafatuhu lilhawadis (Berbeda dengan Makhluk)
Sifat Allah yang kekal sudah tentu menunjukkan perbedaannya dengan makhluk ciptaannya. Adalah mustahil bagi Allah bersifat sama dengan makhluk sebab Ia yang menciptakan alam semesat beserta isinya dan menciptakan makhluk dari jenis makhluk itu sendiri.
#5 Qiyamuhu Binafsih (Berdiri sendiri)
Tidak hanya kekal, Alla juga bersifat Qiyamuhu Binafsih yaitu dapat berdiri sendiri. Adalah mustahil bagi Allah bersifat Qiyamuhu Bighairihi (membutuhkan orang lain) sebab Allah tidak membutuhkan bantuan atau kekuatan lain dalam menciptakan dan memelihara jagat raya.
#6 Wahdaniyah (Maha Esa)
Allah SWT adalah tuhan yang maha esa. Mustahil bagi Allah bersifat Ta'adud (bersekutu) karena Allah bersifat Wahdaniyah. Umat beriman paham betul bahwa Allah adalah Tuhan yang esa dan tidak ada sekutu baginya. Adalah dosa besar menyekutukan Allah SWT.
#7 Qudrat (Maha Kuasa)
Allah bersifat Qudrat yang artinya Allah maha kuasa atas segala makhluk. Allah memiliki kuasa atas segala sesuatu yang terjadi di dunia dan Ia juga memiliki kuasa atas segala sesuatu yang ia kehendaki atau tidak ia kehendaki.
#8 Iradat (Berkehendak)
Iradat artinya berkehendak. Allah yang menciptakan alam semesta pun memiliki kehendak atas ciptaannya. Adalah mustahil bagi Allah bersifat terpaksa (Karahah) sebab Allah maha kuasa dan Ia yang menentukan segala sesuatu yang terjadi atas kehendaknya.
#9 Ilmu (Maha Mengetahui)
Sifat wajib bagi Allah berikutnya adalah ilmu atau maha mengetahui. Allah mengetahui segala sesuatu yang ada di alam semesta baik yang tampak atau pun yang ghaib. Sifat ini tentu dimiliki oleh Allah SWT sebab Ia lah yang menciptakan alam dan jagat raya.
#10 Hayat (Hidup)
Adalah mustahil bagi Allah bersifat maut (mati) karena Allah bersifat hayat atau hidup, bahkan Allah hidup kekal tanpa ada permulaan dan akhir. Tidak ada Tuhan selain Allah yang hidup kekal lagi terus-menerus mengurus makhluknya.
#11 Sama' (Mendengar)
Mustahil bagi Allah bersifat Summun (tuli) karena Allah bersifat Sama' atau mendengar. Allah adalah maha mendengar dan dapat mendengar segala bunyi baik yang terucap atau pun yang masih dalam bisikan hati dan tidak ada satu pun yang lepas dari pendengaran Allah.
#12 Basar (Melihat)
Allah bersifat Basar atau mampu melihat. Ia maha melihat dan mampu melihat ke segala penjuru alam semesta. Ia dapat menjangkau setiap bagian yang tidak mampu dijangkau oleh ciptaannya dan mengamati segala sesuatu yang terjadi di alam semesta.
#13 Kalam (Berfirman)
Kita memang tidak dapat mendengar Allah secara langsung namun Allah bersifat kalam atau berfirman. Allah berbicara kepada makhlukya melalui firman-firman dalam kitab-kitab yang diturunkan kepada Nabi dan Rasul. Orang yang beriman tentu percaya bahwa kitab-kitab tersebut merupakan firman dari Allah.
Demikianlah pembahasan singkat mengenai pengertian iman kepada Allah SWT dan sifat-sifat wajib bagi Allah. Jika artikel yang anda baca bermanfaat, silahkan bagikan kepada teman anda melalui tombol share yang tersedia di bawah ini.
Iman merupakan suatu keyakinan yang menjadi landasan atau pegangan manusia dalam menjalani hidup. Tanpa iman, manusia akan cenderung kehilangan arah dalam menghadapi kehidupan layaknya kehilangan penunjuk arah. Dengan iman, manusia berusaha mencapai suatu kehidupan yang bahagia, tenteram, dan sejahtera.
Berbicara mengenai iman, maka tidak hanya sebatas kepercayaan atau keyakinan yang terwujud dalam suatu bentuk agama, melainkan berhubungan erat dengan sesuatu yang diyakini dan dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari.
Pengertian Iman Kepada Allah SWT
Dari segi bahasa, iman secara sederhana dapat diartikan sebagai percaya. Namun dari segi istilah dan hubungannya dengan keyakinan, iman artinya mempercayai dengan hati, mengikrarkan dengan lisan, dan ditunjukkan dengan perbuatan.
Dengan demikian, pengertian iman kepada Allah SWT adalah mempercayai dengan sepenuh hati bahwa Allah itu benar-benar ada dengan segala kuasanya, mengikrarkan keyakinan tersebut dengan ucapan dan melaksanakannya dengan amal perbuatan.
Dari pengertian tersebut sebenarnya terdapat beberapa poin yang penting, yaitu iman tidak hanya sekedar percaya atau mengakui keberadaan-Nya, namun juga mengamalkan setiap ajaran yang diajarkan serta menjauhi apa yang menjadi larangan-Nya.
Karena Allah bukanlah seperti halnya benda yang dapat dipandang, diraba, atau didengar secara langsung, maka beriman kepada Allah SWT merupakan suatu keyakinan yang melibatkan hati nurani. Orang yang beriman dapat melihat kehadiran Allah melalui tanda-tanda dan kebesaran-Nya di alam semesta.
Sifat-sifat Wajib Bagi Allah
Sifat wajib bagi Allah merupakan sifat-sifat yang mutlak ada pada Allah sebagai wujud kesempurnaanNya. Sifat-sifat inilah yang membedakan Allah dengan segala makhluk yang ada di alam semesta yang Ia ciptakan. Berikut beberapa sifat wajib bagi Allah.#1 Wujud (Ada)
Meski tidak dilihat, didengar, atau pun dapat disentuh layaknya benda, manusia beriman percaya bahwa Allah itu bersifat wujud atau ada. Keberadaan Allah jelas terlihat melalui tanda-tanda dan kebesarannya di alam semesta.
#2 Qidam (Dahulu)
Sifat wajib berikutnya adalah qidam atau terdahulu. Artinya Allah ada tanpa adanya suatu permulaan. Tidak seperti makhluk dan segala ciptaannya yang ada melalui suatu permulaan, Allah ada sejak dahulu dan Dia lah yang menciptakan alam semesta beserta isinya.
#3 Baqa (Kekal)
Allah tidak mengalami suatu akhir layaknya manusia, karena Allah bersifat baqa atau kekal. Segala ciptaannya akan kembali kepada-Nya di hari akhir begitu pula alam semesta yang akan hancur pada hari kiamat. Namun Allah tetap ada dan kekal selamanya.
#4 Mukhalafatuhu lilhawadis (Berbeda dengan Makhluk)
Sifat Allah yang kekal sudah tentu menunjukkan perbedaannya dengan makhluk ciptaannya. Adalah mustahil bagi Allah bersifat sama dengan makhluk sebab Ia yang menciptakan alam semesat beserta isinya dan menciptakan makhluk dari jenis makhluk itu sendiri.
#5 Qiyamuhu Binafsih (Berdiri sendiri)
Tidak hanya kekal, Alla juga bersifat Qiyamuhu Binafsih yaitu dapat berdiri sendiri. Adalah mustahil bagi Allah bersifat Qiyamuhu Bighairihi (membutuhkan orang lain) sebab Allah tidak membutuhkan bantuan atau kekuatan lain dalam menciptakan dan memelihara jagat raya.
#6 Wahdaniyah (Maha Esa)
Allah SWT adalah tuhan yang maha esa. Mustahil bagi Allah bersifat Ta'adud (bersekutu) karena Allah bersifat Wahdaniyah. Umat beriman paham betul bahwa Allah adalah Tuhan yang esa dan tidak ada sekutu baginya. Adalah dosa besar menyekutukan Allah SWT.
#7 Qudrat (Maha Kuasa)
Allah bersifat Qudrat yang artinya Allah maha kuasa atas segala makhluk. Allah memiliki kuasa atas segala sesuatu yang terjadi di dunia dan Ia juga memiliki kuasa atas segala sesuatu yang ia kehendaki atau tidak ia kehendaki.
#8 Iradat (Berkehendak)
Iradat artinya berkehendak. Allah yang menciptakan alam semesta pun memiliki kehendak atas ciptaannya. Adalah mustahil bagi Allah bersifat terpaksa (Karahah) sebab Allah maha kuasa dan Ia yang menentukan segala sesuatu yang terjadi atas kehendaknya.
#9 Ilmu (Maha Mengetahui)
Sifat wajib bagi Allah berikutnya adalah ilmu atau maha mengetahui. Allah mengetahui segala sesuatu yang ada di alam semesta baik yang tampak atau pun yang ghaib. Sifat ini tentu dimiliki oleh Allah SWT sebab Ia lah yang menciptakan alam dan jagat raya.
#10 Hayat (Hidup)
Adalah mustahil bagi Allah bersifat maut (mati) karena Allah bersifat hayat atau hidup, bahkan Allah hidup kekal tanpa ada permulaan dan akhir. Tidak ada Tuhan selain Allah yang hidup kekal lagi terus-menerus mengurus makhluknya.
#11 Sama' (Mendengar)
Mustahil bagi Allah bersifat Summun (tuli) karena Allah bersifat Sama' atau mendengar. Allah adalah maha mendengar dan dapat mendengar segala bunyi baik yang terucap atau pun yang masih dalam bisikan hati dan tidak ada satu pun yang lepas dari pendengaran Allah.
#12 Basar (Melihat)
Allah bersifat Basar atau mampu melihat. Ia maha melihat dan mampu melihat ke segala penjuru alam semesta. Ia dapat menjangkau setiap bagian yang tidak mampu dijangkau oleh ciptaannya dan mengamati segala sesuatu yang terjadi di alam semesta.
#13 Kalam (Berfirman)
Kita memang tidak dapat mendengar Allah secara langsung namun Allah bersifat kalam atau berfirman. Allah berbicara kepada makhlukya melalui firman-firman dalam kitab-kitab yang diturunkan kepada Nabi dan Rasul. Orang yang beriman tentu percaya bahwa kitab-kitab tersebut merupakan firman dari Allah.
Demikianlah pembahasan singkat mengenai pengertian iman kepada Allah SWT dan sifat-sifat wajib bagi Allah. Jika artikel yang anda baca bermanfaat, silahkan bagikan kepada teman anda melalui tombol share yang tersedia di bawah ini.
0 comments :
Post a Comment