Edukiper.com - Parameter Polusi. Pencemaran lingkungan merupakan suatu masalah yang serius dan harus diatasi dengan tepat karena hal itu menyangkut kelangsungan makhluk hidup. Pencemaran terjadi karena adanya bahan-bahan pencemar yang mencemari lingkungan. Bahan atau zat yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut polutan. Lalu bagaiaman cara mengidentifikasi terjadinya pencemaran di suatu lingkungan? Apa parameter yang dapat digunakan untuk mengenali polusi dan tingkat polusi yang terjadi di suatu wilayah?
Polusi merupakan sebuah fenomena yang dalam beberapa kasus dapat diamati secara langsung tanpa alat bantu. Akan tetapi, adakalanya status polusi di suatu wilayah harus dianalisis terlebih dahulu melalui parameter-parameter standar untuk mengetahui tingkat pencemaran yang terjadi.
Pada umumnya pencemaran akan terjadi jika terdapat zat atau bahan jumlahnya melebihi jumlah normal seharusnya. Selain itu, keberadaan suatu zat atau bahan yang tidak tepat pada waktu maupun tempatnya juga dapat menimbulkan pencemaran.
Paramater adalah beberapa aspek yang diamati sesuai dengan pengamatan melalui pengukuran yang telah ditentukan dalam kerangka metode penelitian. Parameter polusi merupakan beberapa aspek yang digunakan sebagai indikator untuk mengidentifikasi terjadinya pencemaran.
Dengan mengetahui beberapa parameter yang ada pada kawasan yang menjadi objek penelitian, maka tingkat polusi yang terjadi di kawasan tersebut dapat diketahui. Dengan demikian, kita dapat mengetahui apakah kawasan tersebut telah tercemar atau belum.
Berdasarkan sumber bahan pencemar, polusi dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu pencemaran kimiawi, pencemaran biologi, dan pencemaran fisik. Berdasarkan jenis-jenis tersebut, maka akan ada beberapa parameter yang dapat digunakan sebagai berikut.
#1 Parameter Kimia
Jika suatu kawasan termasuk kawasan yang padat aktivitas industri dan rentan terhadap pencemaran bahan-bahan kimia, maka perlu diperhatikan parameter kimia untuk mengetahui tingkat polusi kimiawi yang terjadi di kawasan tersebut. Paremeter kimia meliputi kadar karbondioksida (CO2), derajat keasaman (pH), alkalinitas, fosfor, dan logam-logam berat.
#2 Parameter Biokimia
Parameter biokimia juga perlu diperhatikan untuk meneliti tingkat polusi dalam air. Parameter biokimia meliputi BOD (Biochemical Oxygen Demand), yaitu jumlah oksigen di dalam air. Menurut menteri kesehatan, kandungan oksigen dalam air minum atau BOD tidak boleh kurang dari 3 ppm.
Cara pengukurannya dapat dilakukan dengan cara menyimpan sampel air yang telah diketahui kandungan oksigennya selama 5 hari, untuk kemudian diukur lagi kadar oksigennya. BOD digunakan untuk mengukur banyaknya pencemar organik.
#3 Parameter Biologi
Pencemaran biologi terjadi akibat adanya polutan biologi berupa mikroorganisme misalnya bakteri E. coli, Entamoeba coli, dan Salmonela Thyposa. Untuk mengetahui keberadaan polutan tersebut tentu harus dilakukan penelitian dan dalam hal ini digunakanlah parameter biologi.
Parameter biologi merupakan parameter yang digunakan untuk mengidentifikasi adanya pencemaran biologi dan mengetahi seberapa besar tingkat polusinya. Parameter biologi meliputi ada atau tidaknya mikroorganisme dalam sampel yang diteliti. Jika ada, maka kadarnya akan menunjukkan seberapa tingkat polusinya.
#4 Parameter Fisik
Pencemaran lingkungan juga dapat terjadi karena adanya bahan-bahan buangan yang secara fisik dapat kita amati keberadaanya misalnya kaleng-kaleng bekas, botol, plastik, karet, dan sebagainya. Untuk melihat sejauh mana pengaruh polutan fisik tersebut maka digunakan parameter fisik berupa temperatur, warna, rasa, bau, kekeruhan, dan radioaktivitas.
Penelitian berdasarkan parameter polusi sangat penting untuk dilakukan di kawasan industri yang padat pemukiman karena pada kawasan seperti itu resiko terjadinya pencemaran lebih besar dibanding kawasan yang masih jarang pemukiman.
Untuk memeperoleh hasil yang lebih akurat dan lengkap, tentu sebuah penelitian harus menggunakan berbagai parameter sehingga dapat disimpulkan apakah kawasan tersebut mengalami pencemaran kimiawi, pencemaran biologi, pencemaran fisik, atau kombinasi dari ketiganya.
Polusi merupakan sebuah fenomena yang dalam beberapa kasus dapat diamati secara langsung tanpa alat bantu. Akan tetapi, adakalanya status polusi di suatu wilayah harus dianalisis terlebih dahulu melalui parameter-parameter standar untuk mengetahui tingkat pencemaran yang terjadi.
Pada umumnya pencemaran akan terjadi jika terdapat zat atau bahan jumlahnya melebihi jumlah normal seharusnya. Selain itu, keberadaan suatu zat atau bahan yang tidak tepat pada waktu maupun tempatnya juga dapat menimbulkan pencemaran.
Pengertian dan Macam-macam Parameter Polusi
Paramater adalah beberapa aspek yang diamati sesuai dengan pengamatan melalui pengukuran yang telah ditentukan dalam kerangka metode penelitian. Parameter polusi merupakan beberapa aspek yang digunakan sebagai indikator untuk mengidentifikasi terjadinya pencemaran.
Dengan mengetahui beberapa parameter yang ada pada kawasan yang menjadi objek penelitian, maka tingkat polusi yang terjadi di kawasan tersebut dapat diketahui. Dengan demikian, kita dapat mengetahui apakah kawasan tersebut telah tercemar atau belum.
Berdasarkan sumber bahan pencemar, polusi dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu pencemaran kimiawi, pencemaran biologi, dan pencemaran fisik. Berdasarkan jenis-jenis tersebut, maka akan ada beberapa parameter yang dapat digunakan sebagai berikut.
#1 Parameter Kimia
Jika suatu kawasan termasuk kawasan yang padat aktivitas industri dan rentan terhadap pencemaran bahan-bahan kimia, maka perlu diperhatikan parameter kimia untuk mengetahui tingkat polusi kimiawi yang terjadi di kawasan tersebut. Paremeter kimia meliputi kadar karbondioksida (CO2), derajat keasaman (pH), alkalinitas, fosfor, dan logam-logam berat.
#2 Parameter Biokimia
Parameter biokimia juga perlu diperhatikan untuk meneliti tingkat polusi dalam air. Parameter biokimia meliputi BOD (Biochemical Oxygen Demand), yaitu jumlah oksigen di dalam air. Menurut menteri kesehatan, kandungan oksigen dalam air minum atau BOD tidak boleh kurang dari 3 ppm.
Cara pengukurannya dapat dilakukan dengan cara menyimpan sampel air yang telah diketahui kandungan oksigennya selama 5 hari, untuk kemudian diukur lagi kadar oksigennya. BOD digunakan untuk mengukur banyaknya pencemar organik.
#3 Parameter Biologi
Pencemaran biologi terjadi akibat adanya polutan biologi berupa mikroorganisme misalnya bakteri E. coli, Entamoeba coli, dan Salmonela Thyposa. Untuk mengetahui keberadaan polutan tersebut tentu harus dilakukan penelitian dan dalam hal ini digunakanlah parameter biologi.
Parameter biologi merupakan parameter yang digunakan untuk mengidentifikasi adanya pencemaran biologi dan mengetahi seberapa besar tingkat polusinya. Parameter biologi meliputi ada atau tidaknya mikroorganisme dalam sampel yang diteliti. Jika ada, maka kadarnya akan menunjukkan seberapa tingkat polusinya.
#4 Parameter Fisik
Pencemaran lingkungan juga dapat terjadi karena adanya bahan-bahan buangan yang secara fisik dapat kita amati keberadaanya misalnya kaleng-kaleng bekas, botol, plastik, karet, dan sebagainya. Untuk melihat sejauh mana pengaruh polutan fisik tersebut maka digunakan parameter fisik berupa temperatur, warna, rasa, bau, kekeruhan, dan radioaktivitas.
Penelitian berdasarkan parameter polusi sangat penting untuk dilakukan di kawasan industri yang padat pemukiman karena pada kawasan seperti itu resiko terjadinya pencemaran lebih besar dibanding kawasan yang masih jarang pemukiman.
Untuk memeperoleh hasil yang lebih akurat dan lengkap, tentu sebuah penelitian harus menggunakan berbagai parameter sehingga dapat disimpulkan apakah kawasan tersebut mengalami pencemaran kimiawi, pencemaran biologi, pencemaran fisik, atau kombinasi dari ketiganya.
0 comments :
Post a Comment