Edukiper.com - Setelah memiliki blog dan berhasil menjadi publisher Adsense, maka seorang blogger akan mulai fokus pada usaha-usaha apa yang harus dilakukan agar penghasilan dari Adsense maksimal. Selain dipengaruhi oleh nilai CPC setiap iklan yang tampil, penghasilan adsense juga dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut mempengaruhi Adsense secara langsung maupun secara tidak langsung. Beberapa faktor berasal dari dalam blog dan dapat dikendalikan sedangkan beberapa lagi merupakan fator luar yang tidak bisa dikendalikan. Agar pendapatan dari Google Adsense maksimal, maka publisher harus cermat mengenali dan memahami faktor-faktor apa saja yang paling berpengaruh terhadap penghasilannya. Dengan mengenali faktor-faktor yang saat itu berpengaruh, publisher dapat menentukan solusi untuk masalah yang timbul terkait penghasilannya. Berikut Edukiper rangkum beberapa faktor yang mempengaruhi penghasilan atau pendapatan di Google Adsense.
Untuk mengetahui kinerja blog anda dalam menghasilkan uang melalui Google Adsense, anda dapat mengevaluasi penghasilan anda melalui tab penghasilan pada akun Adsense anda. Pada laporan tersebut, gunakan beberapa metriks yang paling berpengaruh seperti CPC, CTR, Tampilan laman.
Setelah itu, anda juga bisa memanfaatkan Google Analytics untuk melihat kinerja anda dalam kurun waktu yang akan anda evaluasi. Gunakan analytics untuk menganalisis trafik pengunjung blog anda dan evaluasi juga peringkat penelusuran konten anda di search engine.
Untuk mengevaluasi kinerja Adsense anda, maka berikut beberapa faktor dan pertanyaan yang dapat anda gunakan. Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, anda akan menemukan faktor mana yang paling mempengaruhi penghasilan anda saat ini.
Faktor pertama yang sangat mempengaruhi penghasilan anda di Google Adsense adalah CPC dan CTR. CPC adalah besar bayaran yang diterima oleh publisher untuk setiap klik iklan yang mereka terima. Setiap iklan memiliki nilai CPC yang berbeda-beda.
Nilai pasti CPC untuk setiap iklan hanya Google dan pihak advertiser yang tahu. Meskipun ada beberapa tool yang dapat digunakan untuk melihat CPC iklan, tetapi hal itu sebenarnya tidak terlalu membantu karena nilai CPC iklan juga berubah-ubah.
CPC (Cost per click) jika diartikan dalam bahasa Indonesia berarti biaya per klik. Istilah ini merujuk pada besar biaya yang harus dikeluarkan Google kepada publisher. Lebih tepatnya, Google Adsense mendapat bayaran dari Advertiser lalu publisher mendapat komisi dari Adsense.
Tinggi rendahnya CPC iklan akan sengat mempengaruhi penghasilan anda. Jika CPC iklan yang tampil di blog anda tinggi, maka akan tinggi pula penghasilan anda. Sebaliknya, jika CPC anda rendah, maka rendah pula penghasilannya.
Di Indonesia, CPC rata-rata berkisar antara $ 0,04 - 0,08. Jumlah itu jauh lebih kecil dibanding CPC di beberaa negara lainnya. Rendahnya CPC adsense di Indonesia juga semakin diperparah dengan rendahnya penghasilan adsense untuk iklan versi mobile.
Selain CPC, faktor lain yang sangat mepengaruhi pendapatan publisher adalah CTR. CTR (Click Through Rate) adalah rasio atau perbandingan antara jumlah klik dibagi jumlah tayangan. Pada pembahasan ini kita akan membahas dua jenis CTR, yaitu Ad CTR dan Page CTR.
Ad CTR (RKT iklan) adalah jumlah klik iklan dibagi dengan jumlah tayangan iklan individual. Sedangkan page CTR (RKT laman) adalah perbandingan antara jumlah klik secara keseluruhan dengan jumlah tampilan laman. CTR dinyatakan dalam bentuk persen. Misal anda mendapat 10 klik untuk 1000 tampilan laman, maka anda memiliki CTR sebesar 1%.
Keduanya sama-sama menunjukkan sejauh mana kinerja Adsense di blog anda. Semakin tinggi CTR anda, maka akan semakin besar pula penghasilan yang anda terima. Menurut beberapa blogger senior, CTR yang normal lebih besar dari 1%.
Kombinasi antara nilai CPC dan CTR yang besar akan menghasilkan pendapatan yang besar bagi anda. Tetapi, kondisi tersebut merupakan kondisi ideal yang cukup sulit dicapai. Adakalanya, anda menerima CPC tinggi tapi CTR menurun. Atau sebaliknya, anda mendapat CTR tinggi tapi CPC turun.
Baca juga : Sebelum Mendaftar Adsense, Pertimbangkan Hal ini Dulu.
Topik-topik tertentu yang tergolong ke dalam topik potenisial untuk Adsense akan menarik advertiser-advertiser yang akan membayar mahal untuk setiap iklan yang diklik. Topik seperti ini dikenal dengan istilah HPN (High Paying Niche).
High Paying Niche merupakan istilah yang digunakan untuk menyatakan sekelompok topik yang bisa mengundang iklan-iklan berbayaran tinggi. Niche blog secara langsung mempengaruhi tinggi rendahnya CPC iklan yang tampil di blog anda.
Beberapa niche blog yang dipercaya merupakan kelompok HPN untuk Google Adsense antaralain asuransi, pinjaman, kredit, perbankan, bisnis online, online marketing, teknik SEO, teknologi, kesehatan, otomotif, properti, dan sebagainya.
Ketika anda membahas salah satu topik yang termasuk HPN di blog anda, maka kemungkinan besar iklan yang tamil di blog anda adalah iklan yang memiliki CPC tinggi. Sebaliknya, jika anda membahas topik yang tidak potensial, maka iklan yang tampil biasanya memiliki CPC yang sangat rendah.
Tapi perlu anda ingat bahwa niche blog bukan satu-satunya penentu tinggi rendahnya penghasilan. Masih ada banyak faktor lain yang juga ikut andil. Oleh karena itu, anda tidak perlu terpaku pada niche blog yang berbayar mahal jika anda tidak punya keahlian di bidang itu.
Artinya, pilih saja topik yang benar-benar anda kuasai sebab itu akan jauh lebih baik daripada memaksakan diri untuk menulis tentang sesuatu yang tidak anda kuasau sama sekali hanya karena mengharapkan CPC yang besar.
Meskipun tidak membahas topik-topik potensial di atas, banyak juga blogger yang sukses meraup penghasilan besar. Beberapa dari mereka bahkan berangkat dari hal-hal sederhana yang mereka alami setiap hari seperti hobi, pengalaman, curhatan, dan sebagainya.
Baca juga : Ini Niche Blog yang Paling Cocok untuk Adsense.
Jumlah klik yang anda terima erat kaitannya dengan nilai CTR dan jumlah pengunjung blog anda. Semakin besar jumlah pengunjung anda, maka akan semakin besar peluang anda untuk menghasilkan banyak uang. Sebaliknya, jumlah pengunjung yang tidak memadai akan membuat anda mengalami kesulitan untuk melewati ambang batas pembayaran.
Jika anda memiliki jumlah pengunjung yang besar, maka kemungkinan besar anda juga akan menerima banyak klik. Banyak klik artinya banyak penghasilan. Kondisi tersebut hanya akan berlaku jika didukung oleh nilai CPC yang tinggi pula.
Berbicara mengenai jumlah pengunjung, CTR, dan CPC, maka tidak lengkap jika kita tidak membahas jenis pengunjung. Berdasarkan asalnya, pengjung blog dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pengunjung organik dan pengunjung non organik.
Pengunjung organik adalah pengunjung yang mengunjungi blog anda melalu mesin pencarian. Itu artinya mereka datang setelah menemukan artikel anda di hasil penelusuran. Pengunjung jenis ini biasanya memberikan peluang lebih besar bagi penghasilan anda.
Pengunjung non organik adalah pengunjung yang berasal dari sumber lain selain mesin pencarian. Mereka bisa saja datang dari link yang anda sebar di media sosial atau merupakan pengunjung tetap yang secara langsung mengunjungi alamat blog anda.
Jika blog anda memiliki jumlah pengunjung organik yang lebih besar, maka penghasilan anda juga akan lebih besar. Mengapa demikian? Jawabannya adalah karena perilaku pengunjung yang berasal dari mesin pencarian biasanya lebih agresif terhadap informasi yang mereka lihat.
Pengunjung organik mengunjungi blog anda karena mereka membutuhkan informasi yang ada di blog anda. Ketika blog anda menampilkan iklan yang relevan dengan informasi yang mereka butuhkan, maka kemungkinan besar mereka akan mengklik iklan tersebut untuk memperoleh informasi lebih.
Oleh karena itu, untuk tujuan optimasi Adsense, ada baiknya jika anda meningkatkan jumlah pengunjuk organik anda. Jangan terlalu sering mempromosikan konten anda di berbagai media sosial secara berlebihan karena itu mungkin hanya bagus untuk trafik tapi tidak bagus untuk Adsense anda.
Baca juga : Strategi Meningkatkan Pengunjung dan Penghasilan Adsense.
Sudah rahasia umum jika blog berbahasa Indonesia relatif kurang menguntungkan dibanding blog berbahasa Inggris. Penghasilan blog berbahasa Inggris dipercaya jauh lebih besar daripada blog berbahas Indonesia. Mengapa demikian?
Hal ini berkaitan langsung dengan asal pengunjung, anggaran pengiklan dan nilai CPC yang anda terima. Ketika blog anda menggunakan bahasa Indonesia, maka pengunjung anda didominasi oleh pengunjung Indoenesia sehingga iklan yang tampil didominasi oleh ilan dari advertiser lokal.
Anggaran yang dikeluarkan oleh advertisor Indonesia relatif rendah dibandingkan dengan advertisor luar. Akibatnya, nilai CPC iklan yang tampil di blog anda juga akan kecil. Jika CPC kecil, tentu penghasilan anda juga akan kecil.
Sebaliknya, ketika anda membuat blog berbahasa Inggris, maka blog anda berkesempatan untuk mendapatkan pengunjung dari negara luar yang menggunakan bahasa Inggris. Ketika blog anda dikunjungi oleh orang luar, maka iklan yang kemungkinan besar adalah iklan dari advertiser luar yang CPC-nya besar.
Berdasarkan informasi yang beredar di internet, nilai CPC blog berbahasa Inggris bahkan mencapai sepuluh kali lipat atau lebih dari blog berbahasa Indonesia. Kenyataan inilah yang mendorong beberapa blogger senior untuk menggeluti blog berbahasa Inggris.
Jika anda mempunyai keahlian berbahasa Inggris, maka akan lebih baik jika anda membuat blog berbahasa Inggris. Tapi, jika anda sama sekali tidak mahir berbahasa Inggris, kami menyarankan anda untuk fokus di blog berbahasa Indonesia.
Meskipun CPC blog berbahasa Indonesia terbilang kecil, nyatanya banyak juga blogger yang sukses dengan blog mereka. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menginkatkan CPC blog berbahasa Indonesia adalah dengan membidik niche atau keyword yang berbayar mahal.
Baca juga : Dapatkan Uang Tambahan sebagai Penulis Lepas.
A. Ukuran Iklan
Format iklan seperti ukuran, jenis, dan desain iklan akan sangat berpengaruh terhadap pendapatan anda. Salah satu pendapat yang banyak beredar di kalangan blogger adalah semakin besar ukuran iklan maka akan semakin bagus kinerjanya.
Pendapat tersebut memang tidak salah tapi tidak sepenuhnya benar. Ukuran iklan yang besar memang akan meningkatkan persaingan karena ukuran iklan yang lebih kecil juga bsisa tampil. Misalnya, iklan ukuran 300 x 250 bisa tampil di iklan 336 x 280.
Tingginya persaingan advertiser untuk merebut slot iklan akan memberikan keuntungan bagi publisher karena CPC iklan biasanya akan meningkat. Akan tetapi, bukan berarti kita harus memasang iklan dengan ukuran besar seluruhnya. Kita juga harus mengkombinasikannya dengan ukuran yang lain.
Adsense sendiri menawarkan beberapa ukuran iklan yang dipercaya memiliki kinerja paling optimal. Beberapa ukuran iklan yang disarankan oleh Adsense antaralain 300 x 250, 336 x 280, 728 x 90, 320 x 100, dan 300 x 600.
Google Adsense juga menyarankan penggunaan unit iklan responsive yang dapat menyesuaikan ukurannya berdasarkan ukuran layar pengguna. Pada beberapa jenis blog, iklan responsive bekerja secara optimal tetapi pada beberapa blog lainnya kinerja iklan responsive kurang optimal karena iklan yang tampil adalah iklan dengan CPC rendah.
Lalu, bagaimana cara memilih ukuran yang paling tepat?
Sebagai langkah pertama cobalah untuk mengkombinasikan ukuran-ukuran iklan yang disarankan oleh Google Adsense. Selanjutnya lakukan evaluasi terhadap kinerja iklan tersebut. Jika hasilnya tidak memuaskan anda bisa melakukan eksperimen dengan kombinasi lainnya.
B. Jenis Iklan
Selain ukuran, pengahsilan Adsense juga dipengaruhi oleh jenis iklan yang anda gunakan. Sebagai publisher anda bebas memilih untuk menampilkan iklan teks, iklan gambar, atau keduanya. Adsense sendiri menyarankan agar kita mengaktifkan jenis iklan teks dan gambar.
Pemilihan jenis iklan yang plaing cocok juga sagat bergantung pada kondisi blog masing-masing. Pada blog tertentu, kinerja iklan teks lebih baik daripada iklan gambar dan pada blog lainnya, kinerja iklan gambar lebih baik daripada iklan teks.
Iklan teks yang tampil di bagian atas biasanya akan menghasilkan CTR yang tinggi. Tetapi kondisi tersebut terkadang diperburuk dengan menurunnya nilai CPC iklan. Sebaliknya, iklan gambar relatif memberikan CTR yang lebih rendah tetapi di sisi lain CPC-nya lebih besar.
Untuk mengetahui jenis iklan yang paling cocok untuk blog anda, maka anda perlu melakukan eksperimen. Jika anda tidak begitu yakin dengan kinerja iklan teks atau iklan gambar, maka akan lebih baik jika anda mengaktifkan jenis iklan teks dan gambar sekaligus.
Jenis iklan teks dan gambar biasanya akan menampilkan iklan teks jika CPC iklan tersebut lebih tinggi daripada iklan gambar. Sebaliknya, jika ada relevansi dan memunginkan, maka iklan gambar yang akan muncul. Intinya, sebisa mungkin ilan yang tampil adalah iklan yang plaing optimal saat itu.
C. Penempatan Iklan
Penempatan iklan juga sangat berpengaruh kepada penghasilan Adsense dan kinerjanya sangat bergantung pada blog masing-masing. Tiap lokasi memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Pada beberapa kasus, iklan yang diletakkan di sidebar atas biasanya memiliki CPC yang besar tetapi CTR sangat rendah.
Hal itu terjadi jika pengunjung blog kebanyakan berasal dari mobile. Ketika diakses dari mobile, maka iklan yang terletak di sidebar akan berada di bagian bawah setelah artikel berkahir. Hal itu menyebabkan jumlah klik atau CTR rendah.
Iklan yang dipasang di sidebar biasanya mendapat klik lebih banyak melalui PC. CPC iklan yang tampil di versi dekstop biasanya lebih tinggi daripada iklan versi mobile. Itu sebabnya, iklan yang dipasang di sidebar memiliki CPC relatif besar tetapi CTR relatif rendah.
Iklan yang diletakkan di tengah-tengah atau di bawah artikel merupakan kebalikan dari iklan yang dipasang di sidebar. Iklan di tengah dan di bawah artikel biasanya mendapat banyak klik sehingga CTR nya tinggi. Akan tetapi, CPC iklan tersebut relatif rendah.
Iklan banner ukuran 728 x 90 yang dipasang di header atau di bawah menu navigasi memiliki kinerja yang bagus di PC. Tetapi, agar bisa tampil di versi mobile, biasanya kita akan menggunakan iklan responsive yang akan tampil dengan ukuran 728 x 90 di dekstop dan tampil dengan ukuran 320 x 100 di mobile.
Iklan ukuran 728 x 90 memiliki nilai CPC yang relatif tinggi. Tetapi ketika diakses via mobile, iklan akan menjadi 320 x 100 dan ukuran itu relatif kecil dan kurang menarik perhatian pengunjung. Apalagi iklan tersebut tampil di atas sehingga seringkali diabaikan karena pengunjung membaca artikel di bawahnya.
Oleh karena itu, untuk mengetahui posisi penempatan iklan yang palin cocok untuk blog anda, anda perlu melakukan eksperimen dan mengevaluasinya. Jika anda tidak mau ambil pusing dengan hal itu, maka cukup ikuti saja saran penempatan yang disarankan oleh Adsense.
Baca juga : Cara Menghasilkan Dolar dari Google Untuk Pemula.
Semakin banyak iklan yang kita pasang memang akan memperbesar peluang mendapatkan klik yang lebih banyak. Akan tetapi, berdasarkan pengalaman beberapa blogger senior, memasang banyak iklan di satu laman akan menyebabkan nilai CPC iklan menjadi rendah.
Itu artinya, anda mungkin akan memperoleh peningkatan dalam hal CTR tetapi mengalami penurunan dalam hal CPC. Pada akhirnya, penghasilan yang anda terima tidak jauh berbeda atau bahkan mengalami penurunan akibat CPC terlalu kecil.
Lalu, berapa jumlah iklan yang paling tepat?
Jawabannya sangat tergantung pada kondisi masing-masing blog. Perlu diingat bahwa setiap blog itu unik sehingga faktor-faktor yang mempengaruhinya juga berbeda-beda. Secara umum, idealnya dalam satu laman dipasang tiga iklan.
Adsense sendiri juga menyarankan kepada publisher untuk tidak memasang iklan terlalu banyak dalam satu laman jika pada akhirnya tampilan iklan merusak tampilan konten dan membuat pengunjung tidak nyaman. Akan lebih baik memasang iklan dalam jumlah yang wajar dan mengoptimalkan kinerja blog anda.
Bounce rate menjadi salah satu metrik yang digunakan untuk mengukur kualitas suatu blog. Semakin kecil angka bounce rate maka semakin bagus kualitas blog tersebut. Angka yang kecil menunjukkan bahwa sebagian besar pengunjung membaca artikel lain di blog anda setelah membuka satu halaman.
Bounce rate erat kaitannya dengan jumlah pengunjung dan secara tidak langsung mempengaruhi penghasilan Adsense. Ketika bounce rate anda besar, itu artinya banyak pengunjung yang meninggalkan blog begitu ia membuka satu halaman saja. Itu artinya, pengunjung meninggalkan blog anda dengan cepat.
Ini biasanya terjadi jika pengunjung hanya mencari informasi yang ia butuhkan dan fokus pada hal tersebut sehingga ia mengabaikan informasi lainnya termasuk iklan. Hal ini juga bisa terjadi karena artikel anda ternyata tidak menjawab kebutuhannya sehingga ia segera mencari situs lainnya.
Ketika pengunjung meninggalkan blog anda dengan cepat, maka kemungkinan iklan anda terlihat dan mendapatkan klik akan sangat kecil. Iklan yang dipasang di bawah mungkin tidak sempat terlihat begitu pula iklan yang dipasang di atas mungkin tidak sempat terlihat karena pengunjung menscrol terlalu cepat.
Kondisi itu pada akhirnya tentu berdampak pada penghasilan anda. Kesimpulannya, semakin kecil nilai bunce rate anda maka akan semakin besar peluang anda menghasilkan pendapatan yang besar. Sebaliknya, semakin besar bounce rate anda, maka peluang anda akan semakin kecil.
Baca juga : Panduan Menghasilkan Uang Dari Blog untuk Pemula.
Perkembangan blog anda sangat bergantung pada sebagus apa konten yang bisa anda buat. Dalam hal ini, faktor utama yang mempengaruhinya adalah kualitas konten. Konten yang berkualitas memberikan manfaat tidak hanya bagi pembaca tetapi juga kepada pemilik blog.
Pertanyaannya, bagaimana kualitas konten bisa mempengaruhi penghasilan Adsense anda?
Seperti yang kita ketahui, Google Adsense merupakan salah satu periklan yang bersifat kontekstual. Adsense akan sebisa mungkin meyesuaikan iklan yang tampil di blog anda dengan konten anda. Hal itu dilakukan agar iklan yang tampil lebih relevan.
Relevansi antara iklan dan isi konten blog akan sangat berpengaruh terhadap tinggi rendahnya penghasilan adsense anda. Jika iklan yang tampil tidak relevan dengan konten anda, maka kemungkinan besar CPC iklan akan sangat rendah. Akibatnya, penghasilan akan menurun.
Sebaliknya, jika iklan yang tampil di blog anda relevan dengan isi konten, maka kemungkinan besar CPC iklan akan tinggi. Itu sebabnya, kualitas konten dapat mempengaruhi penghasilan Adsense anda. Lalu bagiaman cara membuat konten berkualitas?
Google sangat menyukai konten yang original dan fresh. Artinya, konten tersebut belum ada atau belum dibahas di blog lainnya. Original dan fresh bukan berarti kita harus membahas hal yang baru, melainkan cara penyampaian atau kata-kata yang digunakan sebisa mungkin berbeda dari yang sudah ada.
Artikel yang panjang dan kaya akan keyword juga merupakan salah satu ciri konten berkualitas. Dalam menulis artikel anda harus memperhatikan keyword density atau kepadatan kata kunci. Kata kunci inilah yang akan menjadi patokan dalam upaya relevansi iklan yang muncul.
Baca juga : Cara Menentukan Niche yang Paling Cocok untuk Adsense.
Lalu, adakah keistimewaan TLD dibanding blog gratisan dalam hal penghasilan di Google Adsense? Jawabannya, ya. Penggunaan TLD untuk situs atau blog memang diklaim lebih menguntungkan daripada menggunakan blog gratisan.
Salah satu alasan yang mendasari pemikiran tersebut adalah profesionalitas. Blog yang menggunakan domain TLD terkesan lebih profesional dibanding blog gratisan. Meskipun hal itu sebenarnya relatif, tetapi secara umum begitulah pandangan orang.
Penggunaan TLD untuk blog atau situs dipercaya mempengaruhi tinggi rendahnya CPC iklan. Ketika anda menggunakan blog TLD, maka CPC iklan yang tampil akan lebih besar sebab situs dengan TLD lebih disukai oleh advertiser atau pengiklan.
Beberapa blogger yang sudah berpengalaman juga telah membuktikan bahwa CPC iklan di blog TLD lebih besar daripada CPC iklan di blog gratisan. Akan tetapi, hasil itu merupakan kombinasi dari berbagai faktor sehingga kemungkinannya bisa saja berbeda untuk setiap orang.
Oleh karena itu, jika anda ingin serius menggeluti Adsense, maka anda perlu mempertimbangkan penggunaan TLD untuk mengoptimakan penghasilan. Jika anda tidak punya biaya untuk membeli hosting, anda bisa membeli domainnya saja lalu mengcostum alamat domain blog anda.
Ketika membahas template, maka kita tidak hanya membahas tentang desain atau warna yang anda gunakan, tetapi juga tentang kecepatan loading blog dan optimasi mesin pencarian. Template yang paling bagus untuk Adsense adalah template yang ringan.
Kinerja template anda akan sangat mempengaruhi peringkat di penelusuran dan jumlah pengunjung blog anda. Template yang ringan lebih disukai oleh mesin pencarian sehingga peluang konten anda untuk tampil di hasil penelusuran juga semakin besar.
Tidak hanya disukai oleh mesin pencarian, template blog yang ringan juga sangat disukai oleh pengunjung. Jika anda memposisikan diri sebagai pengunjung maka anda kemungkinan besar akan meninggalkan blog yang loadingnya sangat lambat. Akibatnya jumlah pengunjung akan menurun.
Blog yang ringan akan sangat disukai oleh pengunjung karena tidak memerlukan waktu yang lama untuk memuat artikel yang ingin mereka baca. Selain itu, anda juga harus memastikan bahwa iklan yang anda tampilkan di blog tampil dalam waktu yang lebih cepat agar dapat dilihat pengunjung sebelum mereka berlalu.
Selain kecepatan loading, faktor lain yang sangat mempengaruhi kinerja Adsense adalah tingkat responsive template. Seiring dengan perkembangan teknologi smartphone dan gadget, pengunjung blog juga mulai bergeser dari PC ke mobile.
Sudah hal yang wajar jika saat ini blog anda lebih didominasi oleh pengunjung dari mobile dibanding pengunjung dari PC. Untuk mengoptimalkan penghasilan Adsense versi mobile, maka anda disarankan untuk menggunakan template yang responsive dan mobile friendly.
Dengan menggunakan template yang responsive, maka tampilan laman anda akan menyesuaikan diri dengan ukuran gadget yang digunakan pengunjung anda. Kinerja Adsense anda akan semakin optimal jika template responsive juga dikombinasikan dengan jenis iklan responsive.
Baca juga : Mengapa Blog Menjadi Begitu Populer?
Bagaimana Cara Mengevaluasi Kinerja Adsense
Untuk mengetahui kinerja blog anda dalam menghasilkan uang melalui Google Adsense, anda dapat mengevaluasi penghasilan anda melalui tab penghasilan pada akun Adsense anda. Pada laporan tersebut, gunakan beberapa metriks yang paling berpengaruh seperti CPC, CTR, Tampilan laman.
Setelah itu, anda juga bisa memanfaatkan Google Analytics untuk melihat kinerja anda dalam kurun waktu yang akan anda evaluasi. Gunakan analytics untuk menganalisis trafik pengunjung blog anda dan evaluasi juga peringkat penelusuran konten anda di search engine.
Untuk mengevaluasi kinerja Adsense anda, maka berikut beberapa faktor dan pertanyaan yang dapat anda gunakan. Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, anda akan menemukan faktor mana yang paling mempengaruhi penghasilan anda saat ini.
#1 Seberapa Bagus CPC dan CTR Anda?
Faktor pertama yang sangat mempengaruhi penghasilan anda di Google Adsense adalah CPC dan CTR. CPC adalah besar bayaran yang diterima oleh publisher untuk setiap klik iklan yang mereka terima. Setiap iklan memiliki nilai CPC yang berbeda-beda.
Nilai pasti CPC untuk setiap iklan hanya Google dan pihak advertiser yang tahu. Meskipun ada beberapa tool yang dapat digunakan untuk melihat CPC iklan, tetapi hal itu sebenarnya tidak terlalu membantu karena nilai CPC iklan juga berubah-ubah.
CPC (Cost per click) jika diartikan dalam bahasa Indonesia berarti biaya per klik. Istilah ini merujuk pada besar biaya yang harus dikeluarkan Google kepada publisher. Lebih tepatnya, Google Adsense mendapat bayaran dari Advertiser lalu publisher mendapat komisi dari Adsense.
Tinggi rendahnya CPC iklan akan sengat mempengaruhi penghasilan anda. Jika CPC iklan yang tampil di blog anda tinggi, maka akan tinggi pula penghasilan anda. Sebaliknya, jika CPC anda rendah, maka rendah pula penghasilannya.
Di Indonesia, CPC rata-rata berkisar antara $ 0,04 - 0,08. Jumlah itu jauh lebih kecil dibanding CPC di beberaa negara lainnya. Rendahnya CPC adsense di Indonesia juga semakin diperparah dengan rendahnya penghasilan adsense untuk iklan versi mobile.
Selain CPC, faktor lain yang sangat mepengaruhi pendapatan publisher adalah CTR. CTR (Click Through Rate) adalah rasio atau perbandingan antara jumlah klik dibagi jumlah tayangan. Pada pembahasan ini kita akan membahas dua jenis CTR, yaitu Ad CTR dan Page CTR.
Ad CTR (RKT iklan) adalah jumlah klik iklan dibagi dengan jumlah tayangan iklan individual. Sedangkan page CTR (RKT laman) adalah perbandingan antara jumlah klik secara keseluruhan dengan jumlah tampilan laman. CTR dinyatakan dalam bentuk persen. Misal anda mendapat 10 klik untuk 1000 tampilan laman, maka anda memiliki CTR sebesar 1%.
Keduanya sama-sama menunjukkan sejauh mana kinerja Adsense di blog anda. Semakin tinggi CTR anda, maka akan semakin besar pula penghasilan yang anda terima. Menurut beberapa blogger senior, CTR yang normal lebih besar dari 1%.
Kombinasi antara nilai CPC dan CTR yang besar akan menghasilkan pendapatan yang besar bagi anda. Tetapi, kondisi tersebut merupakan kondisi ideal yang cukup sulit dicapai. Adakalanya, anda menerima CPC tinggi tapi CTR menurun. Atau sebaliknya, anda mendapat CTR tinggi tapi CPC turun.
Baca juga : Sebelum Mendaftar Adsense, Pertimbangkan Hal ini Dulu.
#2 Optimalkah Topik Blog yang Anda Pilih?
Faktor berikutnya yang juga mempengaruhi penghasilan Adsense adalah topik atau niche blog yang anda bahas. Niche ini mempengaruhi penghasilan sebab niche inilah yang akan menjadi patokan bagi Google Adsense dalam menampilkan iklan di blog anda.Topik-topik tertentu yang tergolong ke dalam topik potenisial untuk Adsense akan menarik advertiser-advertiser yang akan membayar mahal untuk setiap iklan yang diklik. Topik seperti ini dikenal dengan istilah HPN (High Paying Niche).
High Paying Niche merupakan istilah yang digunakan untuk menyatakan sekelompok topik yang bisa mengundang iklan-iklan berbayaran tinggi. Niche blog secara langsung mempengaruhi tinggi rendahnya CPC iklan yang tampil di blog anda.
Beberapa niche blog yang dipercaya merupakan kelompok HPN untuk Google Adsense antaralain asuransi, pinjaman, kredit, perbankan, bisnis online, online marketing, teknik SEO, teknologi, kesehatan, otomotif, properti, dan sebagainya.
Ketika anda membahas salah satu topik yang termasuk HPN di blog anda, maka kemungkinan besar iklan yang tamil di blog anda adalah iklan yang memiliki CPC tinggi. Sebaliknya, jika anda membahas topik yang tidak potensial, maka iklan yang tampil biasanya memiliki CPC yang sangat rendah.
Tapi perlu anda ingat bahwa niche blog bukan satu-satunya penentu tinggi rendahnya penghasilan. Masih ada banyak faktor lain yang juga ikut andil. Oleh karena itu, anda tidak perlu terpaku pada niche blog yang berbayar mahal jika anda tidak punya keahlian di bidang itu.
Artinya, pilih saja topik yang benar-benar anda kuasai sebab itu akan jauh lebih baik daripada memaksakan diri untuk menulis tentang sesuatu yang tidak anda kuasau sama sekali hanya karena mengharapkan CPC yang besar.
Meskipun tidak membahas topik-topik potensial di atas, banyak juga blogger yang sukses meraup penghasilan besar. Beberapa dari mereka bahkan berangkat dari hal-hal sederhana yang mereka alami setiap hari seperti hobi, pengalaman, curhatan, dan sebagainya.
Baca juga : Ini Niche Blog yang Paling Cocok untuk Adsense.
#3 Berapa dan Darimana Trafik Pengunjung Anda?
CPC yang besar hanya akan berguna jika anda juga memiliki trafik pengunjung yang memadai. Tidak ada gunanya menampilkan iklan dengan CPC tinggi jika klik yang anda terima sangat kecil atau bahan tidak menerima klik sama sekali.Jumlah klik yang anda terima erat kaitannya dengan nilai CTR dan jumlah pengunjung blog anda. Semakin besar jumlah pengunjung anda, maka akan semakin besar peluang anda untuk menghasilkan banyak uang. Sebaliknya, jumlah pengunjung yang tidak memadai akan membuat anda mengalami kesulitan untuk melewati ambang batas pembayaran.
Jika anda memiliki jumlah pengunjung yang besar, maka kemungkinan besar anda juga akan menerima banyak klik. Banyak klik artinya banyak penghasilan. Kondisi tersebut hanya akan berlaku jika didukung oleh nilai CPC yang tinggi pula.
Berbicara mengenai jumlah pengunjung, CTR, dan CPC, maka tidak lengkap jika kita tidak membahas jenis pengunjung. Berdasarkan asalnya, pengjung blog dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pengunjung organik dan pengunjung non organik.
Pengunjung organik adalah pengunjung yang mengunjungi blog anda melalu mesin pencarian. Itu artinya mereka datang setelah menemukan artikel anda di hasil penelusuran. Pengunjung jenis ini biasanya memberikan peluang lebih besar bagi penghasilan anda.
Pengunjung non organik adalah pengunjung yang berasal dari sumber lain selain mesin pencarian. Mereka bisa saja datang dari link yang anda sebar di media sosial atau merupakan pengunjung tetap yang secara langsung mengunjungi alamat blog anda.
Jika blog anda memiliki jumlah pengunjung organik yang lebih besar, maka penghasilan anda juga akan lebih besar. Mengapa demikian? Jawabannya adalah karena perilaku pengunjung yang berasal dari mesin pencarian biasanya lebih agresif terhadap informasi yang mereka lihat.
Pengunjung organik mengunjungi blog anda karena mereka membutuhkan informasi yang ada di blog anda. Ketika blog anda menampilkan iklan yang relevan dengan informasi yang mereka butuhkan, maka kemungkinan besar mereka akan mengklik iklan tersebut untuk memperoleh informasi lebih.
Oleh karena itu, untuk tujuan optimasi Adsense, ada baiknya jika anda meningkatkan jumlah pengunjuk organik anda. Jangan terlalu sering mempromosikan konten anda di berbagai media sosial secara berlebihan karena itu mungkin hanya bagus untuk trafik tapi tidak bagus untuk Adsense anda.
Baca juga : Strategi Meningkatkan Pengunjung dan Penghasilan Adsense.
#4 Apa Bahasa Blog yang Anda Gunakan?
Salah satu faktor lain yang juga sangat mempengaruhi penghasilan Adsense adalah bahasa yang anda gunakan untuk menulis konten blog anda. Sebenarnya, bukan bahasa yang menentukan tinggi rendahnya penghasilan tetapi asal advertiser atau pengiklan.Sudah rahasia umum jika blog berbahasa Indonesia relatif kurang menguntungkan dibanding blog berbahasa Inggris. Penghasilan blog berbahasa Inggris dipercaya jauh lebih besar daripada blog berbahas Indonesia. Mengapa demikian?
Hal ini berkaitan langsung dengan asal pengunjung, anggaran pengiklan dan nilai CPC yang anda terima. Ketika blog anda menggunakan bahasa Indonesia, maka pengunjung anda didominasi oleh pengunjung Indoenesia sehingga iklan yang tampil didominasi oleh ilan dari advertiser lokal.
Anggaran yang dikeluarkan oleh advertisor Indonesia relatif rendah dibandingkan dengan advertisor luar. Akibatnya, nilai CPC iklan yang tampil di blog anda juga akan kecil. Jika CPC kecil, tentu penghasilan anda juga akan kecil.
Sebaliknya, ketika anda membuat blog berbahasa Inggris, maka blog anda berkesempatan untuk mendapatkan pengunjung dari negara luar yang menggunakan bahasa Inggris. Ketika blog anda dikunjungi oleh orang luar, maka iklan yang kemungkinan besar adalah iklan dari advertiser luar yang CPC-nya besar.
Berdasarkan informasi yang beredar di internet, nilai CPC blog berbahasa Inggris bahkan mencapai sepuluh kali lipat atau lebih dari blog berbahasa Indonesia. Kenyataan inilah yang mendorong beberapa blogger senior untuk menggeluti blog berbahasa Inggris.
Jika anda mempunyai keahlian berbahasa Inggris, maka akan lebih baik jika anda membuat blog berbahasa Inggris. Tapi, jika anda sama sekali tidak mahir berbahasa Inggris, kami menyarankan anda untuk fokus di blog berbahasa Indonesia.
Meskipun CPC blog berbahasa Indonesia terbilang kecil, nyatanya banyak juga blogger yang sukses dengan blog mereka. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menginkatkan CPC blog berbahasa Indonesia adalah dengan membidik niche atau keyword yang berbayar mahal.
Baca juga : Dapatkan Uang Tambahan sebagai Penulis Lepas.
#5 Bagaimana Anda Mengatur Format dan Penempatan Iklan?
Faktor berikutnya yang terbukti mempengaruhi penghasilan Adsense adalah format dan penempatan iklan. Setiap unit iklan memiliki kinerja yang berbeda-beda dan semuanya memberikan hasil yang berbeda-beda pula untuk setiap blogger.A. Ukuran Iklan
Format iklan seperti ukuran, jenis, dan desain iklan akan sangat berpengaruh terhadap pendapatan anda. Salah satu pendapat yang banyak beredar di kalangan blogger adalah semakin besar ukuran iklan maka akan semakin bagus kinerjanya.
Pendapat tersebut memang tidak salah tapi tidak sepenuhnya benar. Ukuran iklan yang besar memang akan meningkatkan persaingan karena ukuran iklan yang lebih kecil juga bsisa tampil. Misalnya, iklan ukuran 300 x 250 bisa tampil di iklan 336 x 280.
Tingginya persaingan advertiser untuk merebut slot iklan akan memberikan keuntungan bagi publisher karena CPC iklan biasanya akan meningkat. Akan tetapi, bukan berarti kita harus memasang iklan dengan ukuran besar seluruhnya. Kita juga harus mengkombinasikannya dengan ukuran yang lain.
Adsense sendiri menawarkan beberapa ukuran iklan yang dipercaya memiliki kinerja paling optimal. Beberapa ukuran iklan yang disarankan oleh Adsense antaralain 300 x 250, 336 x 280, 728 x 90, 320 x 100, dan 300 x 600.
Google Adsense juga menyarankan penggunaan unit iklan responsive yang dapat menyesuaikan ukurannya berdasarkan ukuran layar pengguna. Pada beberapa jenis blog, iklan responsive bekerja secara optimal tetapi pada beberapa blog lainnya kinerja iklan responsive kurang optimal karena iklan yang tampil adalah iklan dengan CPC rendah.
Lalu, bagaimana cara memilih ukuran yang paling tepat?
Sebagai langkah pertama cobalah untuk mengkombinasikan ukuran-ukuran iklan yang disarankan oleh Google Adsense. Selanjutnya lakukan evaluasi terhadap kinerja iklan tersebut. Jika hasilnya tidak memuaskan anda bisa melakukan eksperimen dengan kombinasi lainnya.
B. Jenis Iklan
Selain ukuran, pengahsilan Adsense juga dipengaruhi oleh jenis iklan yang anda gunakan. Sebagai publisher anda bebas memilih untuk menampilkan iklan teks, iklan gambar, atau keduanya. Adsense sendiri menyarankan agar kita mengaktifkan jenis iklan teks dan gambar.
Pemilihan jenis iklan yang plaing cocok juga sagat bergantung pada kondisi blog masing-masing. Pada blog tertentu, kinerja iklan teks lebih baik daripada iklan gambar dan pada blog lainnya, kinerja iklan gambar lebih baik daripada iklan teks.
Iklan teks yang tampil di bagian atas biasanya akan menghasilkan CTR yang tinggi. Tetapi kondisi tersebut terkadang diperburuk dengan menurunnya nilai CPC iklan. Sebaliknya, iklan gambar relatif memberikan CTR yang lebih rendah tetapi di sisi lain CPC-nya lebih besar.
Untuk mengetahui jenis iklan yang paling cocok untuk blog anda, maka anda perlu melakukan eksperimen. Jika anda tidak begitu yakin dengan kinerja iklan teks atau iklan gambar, maka akan lebih baik jika anda mengaktifkan jenis iklan teks dan gambar sekaligus.
Jenis iklan teks dan gambar biasanya akan menampilkan iklan teks jika CPC iklan tersebut lebih tinggi daripada iklan gambar. Sebaliknya, jika ada relevansi dan memunginkan, maka iklan gambar yang akan muncul. Intinya, sebisa mungkin ilan yang tampil adalah iklan yang plaing optimal saat itu.
C. Penempatan Iklan
Penempatan iklan juga sangat berpengaruh kepada penghasilan Adsense dan kinerjanya sangat bergantung pada blog masing-masing. Tiap lokasi memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Pada beberapa kasus, iklan yang diletakkan di sidebar atas biasanya memiliki CPC yang besar tetapi CTR sangat rendah.
Hal itu terjadi jika pengunjung blog kebanyakan berasal dari mobile. Ketika diakses dari mobile, maka iklan yang terletak di sidebar akan berada di bagian bawah setelah artikel berkahir. Hal itu menyebabkan jumlah klik atau CTR rendah.
Iklan yang dipasang di sidebar biasanya mendapat klik lebih banyak melalui PC. CPC iklan yang tampil di versi dekstop biasanya lebih tinggi daripada iklan versi mobile. Itu sebabnya, iklan yang dipasang di sidebar memiliki CPC relatif besar tetapi CTR relatif rendah.
Iklan yang diletakkan di tengah-tengah atau di bawah artikel merupakan kebalikan dari iklan yang dipasang di sidebar. Iklan di tengah dan di bawah artikel biasanya mendapat banyak klik sehingga CTR nya tinggi. Akan tetapi, CPC iklan tersebut relatif rendah.
Iklan banner ukuran 728 x 90 yang dipasang di header atau di bawah menu navigasi memiliki kinerja yang bagus di PC. Tetapi, agar bisa tampil di versi mobile, biasanya kita akan menggunakan iklan responsive yang akan tampil dengan ukuran 728 x 90 di dekstop dan tampil dengan ukuran 320 x 100 di mobile.
Iklan ukuran 728 x 90 memiliki nilai CPC yang relatif tinggi. Tetapi ketika diakses via mobile, iklan akan menjadi 320 x 100 dan ukuran itu relatif kecil dan kurang menarik perhatian pengunjung. Apalagi iklan tersebut tampil di atas sehingga seringkali diabaikan karena pengunjung membaca artikel di bawahnya.
Oleh karena itu, untuk mengetahui posisi penempatan iklan yang palin cocok untuk blog anda, anda perlu melakukan eksperimen dan mengevaluasinya. Jika anda tidak mau ambil pusing dengan hal itu, maka cukup ikuti saja saran penempatan yang disarankan oleh Adsense.
Baca juga : Cara Menghasilkan Dolar dari Google Untuk Pemula.
#6 Berapa Jumlah Iklan yang Anda Pasang?
Jika anda berfikir memasang banyak iklan di blog akan memberikan penghasilan lebih banyak bagi anda, maka pemikiran tersebut tidak sepenuhnya benar. Meski Adsense memberi kebebasan untuk menampilkan sejumlah iklan sesuai ketentuan, tapi bukan berarti anda harus menggunakan semuanya.Semakin banyak iklan yang kita pasang memang akan memperbesar peluang mendapatkan klik yang lebih banyak. Akan tetapi, berdasarkan pengalaman beberapa blogger senior, memasang banyak iklan di satu laman akan menyebabkan nilai CPC iklan menjadi rendah.
Itu artinya, anda mungkin akan memperoleh peningkatan dalam hal CTR tetapi mengalami penurunan dalam hal CPC. Pada akhirnya, penghasilan yang anda terima tidak jauh berbeda atau bahkan mengalami penurunan akibat CPC terlalu kecil.
Lalu, berapa jumlah iklan yang paling tepat?
Jawabannya sangat tergantung pada kondisi masing-masing blog. Perlu diingat bahwa setiap blog itu unik sehingga faktor-faktor yang mempengaruhinya juga berbeda-beda. Secara umum, idealnya dalam satu laman dipasang tiga iklan.
Adsense sendiri juga menyarankan kepada publisher untuk tidak memasang iklan terlalu banyak dalam satu laman jika pada akhirnya tampilan iklan merusak tampilan konten dan membuat pengunjung tidak nyaman. Akan lebih baik memasang iklan dalam jumlah yang wajar dan mengoptimalkan kinerja blog anda.
#7 Bagaimana Nilai Bounce Rate Blog Anda?
Bounce rate (rasio pentalan) adalah istilah yang digunakan untuk menyatakan seberapa lama pengunjung berada di blog anda. Nilai bounce rate menunjukkan persentase pengunjung yang meninggalkan blog anda setelah membuka satu halaman saja.Bounce rate menjadi salah satu metrik yang digunakan untuk mengukur kualitas suatu blog. Semakin kecil angka bounce rate maka semakin bagus kualitas blog tersebut. Angka yang kecil menunjukkan bahwa sebagian besar pengunjung membaca artikel lain di blog anda setelah membuka satu halaman.
Bounce rate erat kaitannya dengan jumlah pengunjung dan secara tidak langsung mempengaruhi penghasilan Adsense. Ketika bounce rate anda besar, itu artinya banyak pengunjung yang meninggalkan blog begitu ia membuka satu halaman saja. Itu artinya, pengunjung meninggalkan blog anda dengan cepat.
Ini biasanya terjadi jika pengunjung hanya mencari informasi yang ia butuhkan dan fokus pada hal tersebut sehingga ia mengabaikan informasi lainnya termasuk iklan. Hal ini juga bisa terjadi karena artikel anda ternyata tidak menjawab kebutuhannya sehingga ia segera mencari situs lainnya.
Ketika pengunjung meninggalkan blog anda dengan cepat, maka kemungkinan iklan anda terlihat dan mendapatkan klik akan sangat kecil. Iklan yang dipasang di bawah mungkin tidak sempat terlihat begitu pula iklan yang dipasang di atas mungkin tidak sempat terlihat karena pengunjung menscrol terlalu cepat.
Kondisi itu pada akhirnya tentu berdampak pada penghasilan anda. Kesimpulannya, semakin kecil nilai bunce rate anda maka akan semakin besar peluang anda menghasilkan pendapatan yang besar. Sebaliknya, semakin besar bounce rate anda, maka peluang anda akan semakin kecil.
Baca juga : Panduan Menghasilkan Uang Dari Blog untuk Pemula.
#8 Sebagus Apa Kualitas Konten Anda?
Content is the king. Istilah tersebut mungkin sangat tepat untuk menyatakan kedudukan konten di dalam suatu blog. Dari berbagai faktor yang mempengaruhi kinerja suatu blog, memang kontenlah yang sebenarnya memegang andil besar.Perkembangan blog anda sangat bergantung pada sebagus apa konten yang bisa anda buat. Dalam hal ini, faktor utama yang mempengaruhinya adalah kualitas konten. Konten yang berkualitas memberikan manfaat tidak hanya bagi pembaca tetapi juga kepada pemilik blog.
Pertanyaannya, bagaimana kualitas konten bisa mempengaruhi penghasilan Adsense anda?
Seperti yang kita ketahui, Google Adsense merupakan salah satu periklan yang bersifat kontekstual. Adsense akan sebisa mungkin meyesuaikan iklan yang tampil di blog anda dengan konten anda. Hal itu dilakukan agar iklan yang tampil lebih relevan.
Relevansi antara iklan dan isi konten blog akan sangat berpengaruh terhadap tinggi rendahnya penghasilan adsense anda. Jika iklan yang tampil tidak relevan dengan konten anda, maka kemungkinan besar CPC iklan akan sangat rendah. Akibatnya, penghasilan akan menurun.
Sebaliknya, jika iklan yang tampil di blog anda relevan dengan isi konten, maka kemungkinan besar CPC iklan akan tinggi. Itu sebabnya, kualitas konten dapat mempengaruhi penghasilan Adsense anda. Lalu bagiaman cara membuat konten berkualitas?
Google sangat menyukai konten yang original dan fresh. Artinya, konten tersebut belum ada atau belum dibahas di blog lainnya. Original dan fresh bukan berarti kita harus membahas hal yang baru, melainkan cara penyampaian atau kata-kata yang digunakan sebisa mungkin berbeda dari yang sudah ada.
Artikel yang panjang dan kaya akan keyword juga merupakan salah satu ciri konten berkualitas. Dalam menulis artikel anda harus memperhatikan keyword density atau kepadatan kata kunci. Kata kunci inilah yang akan menjadi patokan dalam upaya relevansi iklan yang muncul.
Baca juga : Cara Menentukan Niche yang Paling Cocok untuk Adsense.
#9 Apakah Anda Menggunakan Top Level Domain?
Google Adsense tidak hanya memberikan kesempatan kepada situs-situs yang menggunakan Top Level Domain (TLD) untuk begabung menjadi publisher Adsense. Mereka juga membuka peluang bagi para blogger yang menggunakan blog gratisan berplatform blogspot.com.Lalu, adakah keistimewaan TLD dibanding blog gratisan dalam hal penghasilan di Google Adsense? Jawabannya, ya. Penggunaan TLD untuk situs atau blog memang diklaim lebih menguntungkan daripada menggunakan blog gratisan.
Salah satu alasan yang mendasari pemikiran tersebut adalah profesionalitas. Blog yang menggunakan domain TLD terkesan lebih profesional dibanding blog gratisan. Meskipun hal itu sebenarnya relatif, tetapi secara umum begitulah pandangan orang.
Penggunaan TLD untuk blog atau situs dipercaya mempengaruhi tinggi rendahnya CPC iklan. Ketika anda menggunakan blog TLD, maka CPC iklan yang tampil akan lebih besar sebab situs dengan TLD lebih disukai oleh advertiser atau pengiklan.
Beberapa blogger yang sudah berpengalaman juga telah membuktikan bahwa CPC iklan di blog TLD lebih besar daripada CPC iklan di blog gratisan. Akan tetapi, hasil itu merupakan kombinasi dari berbagai faktor sehingga kemungkinannya bisa saja berbeda untuk setiap orang.
Oleh karena itu, jika anda ingin serius menggeluti Adsense, maka anda perlu mempertimbangkan penggunaan TLD untuk mengoptimakan penghasilan. Jika anda tidak punya biaya untuk membeli hosting, anda bisa membeli domainnya saja lalu mengcostum alamat domain blog anda.
#10 Bagaimana Kinerja Template yang Anda Gunakan?
Kinerja Adsense anda secara tidak langsung juga dipengaruhi oleh template yang anda gunakan. Ketika anda menggunakan template yang tepat, maka penghasilan anda akan lebih maksimal. Lalu, bagaiaman template mempengaruhi penghasilan adsense?Ketika membahas template, maka kita tidak hanya membahas tentang desain atau warna yang anda gunakan, tetapi juga tentang kecepatan loading blog dan optimasi mesin pencarian. Template yang paling bagus untuk Adsense adalah template yang ringan.
Kinerja template anda akan sangat mempengaruhi peringkat di penelusuran dan jumlah pengunjung blog anda. Template yang ringan lebih disukai oleh mesin pencarian sehingga peluang konten anda untuk tampil di hasil penelusuran juga semakin besar.
Tidak hanya disukai oleh mesin pencarian, template blog yang ringan juga sangat disukai oleh pengunjung. Jika anda memposisikan diri sebagai pengunjung maka anda kemungkinan besar akan meninggalkan blog yang loadingnya sangat lambat. Akibatnya jumlah pengunjung akan menurun.
Blog yang ringan akan sangat disukai oleh pengunjung karena tidak memerlukan waktu yang lama untuk memuat artikel yang ingin mereka baca. Selain itu, anda juga harus memastikan bahwa iklan yang anda tampilkan di blog tampil dalam waktu yang lebih cepat agar dapat dilihat pengunjung sebelum mereka berlalu.
Selain kecepatan loading, faktor lain yang sangat mempengaruhi kinerja Adsense adalah tingkat responsive template. Seiring dengan perkembangan teknologi smartphone dan gadget, pengunjung blog juga mulai bergeser dari PC ke mobile.
Sudah hal yang wajar jika saat ini blog anda lebih didominasi oleh pengunjung dari mobile dibanding pengunjung dari PC. Untuk mengoptimalkan penghasilan Adsense versi mobile, maka anda disarankan untuk menggunakan template yang responsive dan mobile friendly.
Dengan menggunakan template yang responsive, maka tampilan laman anda akan menyesuaikan diri dengan ukuran gadget yang digunakan pengunjung anda. Kinerja Adsense anda akan semakin optimal jika template responsive juga dikombinasikan dengan jenis iklan responsive.
Baca juga : Mengapa Blog Menjadi Begitu Populer?
0 comments :
Post a Comment