Edukiper.com - Pada dasarnya, kebutuhan manusia itu bersifat terbatas. Akan tetapi, keinginan manusia tidak terbatas. Seringkali keinginan manusia yang tidak terbatas menyebabkan manusia memiliki banyak kebutuhan. Padahal, sebenarnya kebutuhan itu bukanlah kebutuhan sebenarnya. Dengan kata lain, sesuatu yang dianggap sebagai kebutuhan belum tentu benar-benar dibutuhkan melainkan hanya sebuah keinginan. Makan merupakan salah satu kebutuhan dasar yang harus dipenuhi, tapi apa yang dimakan, di mana, dan dengan siapa anda makan didasari oleh sebuah keinginan. Begitu pula halnya dengan rumah. Rumah adalah kebutuhan untuk tempat tinggal dan berlindung, tetapi memiliki rumah mewah dengan fasilitas canggih adalah keinginan. Keinginan inilah yang menjadi salah satu kendala dalam mengelola keuangan. Pada kesempatan ini, edukiper akan membahas beberapa cara mengelola kebutuhan dan keinginan agar terbebas dari masalah finasnsial yang timbul akibat keinginan yang berlebih.
Ketika kebutuhan hidup dipenuhi berdasarkan keinginan tanpa mengorbankan kebutuhan lainnya, maka hal itu sah-sah saja dilakukan. Akan tetapi, jika suatu keinginan membuat kebutuhan lain tidak terpenuhi, maka hal itu tentu akan menjadi masalah.
Keinginan yang terlalu dipaksakan seringkali menyebabkan kebutuhan lain tergeser. Dalam kondisi ini, seseorang lebih mengutamakan keinginannya sehingga mengabaikan kebutuhannya yang lain. Akibatnya, kebutuhan yang penting dan seharusnya dipenuhi justru tergeser oleh keinginan yang tidak terlalu penting.
Jika kondisi seperti ini terjadi, maka seseorang bisa saja akan mengalami masalah finansial. Tak hanya itu, kebiasaan memaksakan keinginan juga dapat menimbulkan masalah dalam hal pemenuhan kebutuhan yaitu terganggunya kebutuhan lain yang lebih penting karena uang yang seharusnya digunakan untuk kebutuhan itu telah terpakai untuk keinginan lain.
Sebagai contoh, seorang karyawan swasta memutuskan untuk membeli smartphone canggih dengan harga 6 jutaan. Padahal, lima bulan sebelumnya, ia telah membeli smartphone dengan harga 2 jutaan. Ia pun menggunakan setengah dari gajinya untuk menutupi biaya membeli smartphone tersebut. Alhasil, kebutuhannya bulan ini menjadi terbengkalai. Ia mengalami kesulitan dalam membiayai pengeluarannya bahkan sempat kekurangan di akhir bulan.
Dari contoh di atas dapat kita lihat bagimana keinginan karyawan tersebut telah mengalahkan kebutuhannya. Keinginannya untuk membeli smartphone canggih dengan fitur mumpuni dan mengikuti tren membuatnya lupa akan kebutuhan lainnya yang lebih penting.
Padahal, ia masih memiliki smartphone yang tidak kalah unggul. Meski fitur smartphone itu tidak secanggih smartphone barunya, tetapi pada dasarnya smartphone tersebut bisa mengerjakan semua kegiatan yang dapat dikerjakan oleh smartphone canggih itu.
Pada contoh ini, yang menjadi kebutuhan karyawan itu adalah gadget yang bisa digunakan untuk berkomunikasi, browsing, email, chatting, dan mengelola sosial media untuk menunjang pekerjaannya. Kebutuhan itu sebenarnya sudah terpenuhi dengan smartphone 2 jutaan miliknya dan tidak harus membeli smartphone baru karena uangnya tidak cukup.
Baca juga : Cara Membedakan Kebutuhan dan Keinginan.
#1 Kendalikan Diri
Hal pertama yang harus anda perhatikan adalah pengendalian diri. Tanamkan dalam benak anda bahwa andalah yang mengendalikan kebutuhan dan keinginan bukan sebaliknya. Jika anda dikendalikan oleh keinginan, maka akan sangat sulit mengontrol pengeluaran anda.
Seseorang yang tidak dapat mengendalikan diri seringkali terjebak dalam perilaku konsumtif, yaitu perilaku yang sering menggunakan uang untuk sesuatu yang sebenarnya tidak begitu dibutuhkan. Oleh karena itu, pengendalian diri merupakan kunci utama dalam mengelola kebutuhan dan keinginan.
#2 Buat Daftar Kebutuhan
Membuat daftar kebutuhan adalah hal penting yang harus anda lakukan selanjutnya. Kegiatan ini mungkin terlihat membosankan dan sering diabaikan oleh banyak orang. Tetapi, daftar kebutuhan akan sangat berguna dalam mengelola keuangan anda.
Buatlah daftar kebutuhan anda selama satu bulan. Ingat, kebutuhan adalah segala sesuatu yang benar-benar anda butuhkan dan akan mengganggu kelangsungan hidup jika tidak dipenuhi misalnya makan, transportasi, air, keperluan kamar mandi, dan sebagainya.
Ketika membuat daftar kebutuhan, susunlah kebutuhan berdasarkan prioritasnya. Utamakan yang paling dibutuhkan atau yang tidak bisa ditunda. Kemudian, buat rincian biaya yang harus dikeluarkan untuk masing-masing kebutuhan.
#3 Buat Daftar Keinginan
Jika anda memiliki keinginan tertentu, catatlah keinginan-keinginan tersebut. Tanyakan pada diri anda seberapa besar anda membutuhkan atau mengharapkan keinginan-keinginan tersebut dan buatlah skala prioritasnya.
#4 Berfikir Rasional
Berdasarkan daftar kebutuhan dan pengeluaran yang sudah anda buat sebelumnya, maka lihatlah apakah anda masih memiliki uang lebih untuk memenuhi daftar keinginan anda. Jika anda memang masih memiliki uang dan kebutuhan anda sudah terpenuhi, maka anda bisa membeli keinginan anda tersebut.
Dalam hal ini anda juga harus cermat untuk melihat dan memilih keinginana mana yang dapat dipenuhi dengan dana lebihan itu. Pertimbangkan pula hal-hal lain yang mungkin lebih membutuhkan dana itu.
Sebaliknya, jika uang atau gaji anda ternyata terpakai semua untuk menutupi pengeluaran anda selama satu bulan, maka kuatkan diri anda untuk tidak terlalu memaksakan keinginan anda. Ingat bahwa keinginan yang tidak disertai dengan kemampuan akan menimbulkan masalah finansial.
#5 Menetralkan Emosi
Seringkali, karena rasa ingin yang begitu besar, seseorang lantas tidak dapat mengontrol emosinya dan langsung membeli barang yang ia suka begitu dia memegang uang. Jika anda terlanjur menyukai dan begitu menginginkan sesuatu padahal keuangan anda tidak mencukupi, maka cobalah untuk tidak langsung membelinya. Pertimbangkan dampak yang akan anda alami dan coba netralkan emosi anda.
#6 Jangan Mengutamakan Gengsi
Banyak orang yang ketika berbelanja selalu mengutamakan merek. Mereka berfikir bahwa merek adalah simbol kualitas dan penentu status sosial, sehingga lebih memilih membeli produk dengan merek terkenal agar lebih berkelas dan bergengsi meskipun harganya lebih mahal.
Pandangan seperti ini sah-sah saja jika keuangan anda memang mendukung. Terlebih jika merek tersebut memang menawarkan kualitas produk yang lebih unggul. Akan tetapi, jika keuangan anda pas-pasan maka cobalah untuk mengubah pola fikir tersebut. Jangan paksakan jika tidak sanggup. Carilah produk merek lain yang menawarkan fitur sama tapi dengan harga yang terjangkau oleh kantung anda.
Demikianlah beberapa trik mengelola kebutuhan dan keinginan ala edukiper.com. Kesimpulannya, memiliki dan memenuhi keinginan sah-sah saja asal kebutuhan utama sudah terpenuhi.
Baca juga : 5 Manfaat Memiliki Dana Cadangan Darurat.
Ketika Keinginan Mengalahkan Kebutuhan
Memiliki keinginan tertentu dalam pemenuhan kebutuhan memang hak masing-masing pribadi. Keinginan tidak akan menimbulkan masalah jika keinginan tersebut didukung dengan keuangan yang memadai. Akan tetapi, bagaimana jika keuangan anda tidak mendukung untuk mencukupi keinginan anda?Ketika kebutuhan hidup dipenuhi berdasarkan keinginan tanpa mengorbankan kebutuhan lainnya, maka hal itu sah-sah saja dilakukan. Akan tetapi, jika suatu keinginan membuat kebutuhan lain tidak terpenuhi, maka hal itu tentu akan menjadi masalah.
Keinginan yang terlalu dipaksakan seringkali menyebabkan kebutuhan lain tergeser. Dalam kondisi ini, seseorang lebih mengutamakan keinginannya sehingga mengabaikan kebutuhannya yang lain. Akibatnya, kebutuhan yang penting dan seharusnya dipenuhi justru tergeser oleh keinginan yang tidak terlalu penting.
Jika kondisi seperti ini terjadi, maka seseorang bisa saja akan mengalami masalah finansial. Tak hanya itu, kebiasaan memaksakan keinginan juga dapat menimbulkan masalah dalam hal pemenuhan kebutuhan yaitu terganggunya kebutuhan lain yang lebih penting karena uang yang seharusnya digunakan untuk kebutuhan itu telah terpakai untuk keinginan lain.
Sebagai contoh, seorang karyawan swasta memutuskan untuk membeli smartphone canggih dengan harga 6 jutaan. Padahal, lima bulan sebelumnya, ia telah membeli smartphone dengan harga 2 jutaan. Ia pun menggunakan setengah dari gajinya untuk menutupi biaya membeli smartphone tersebut. Alhasil, kebutuhannya bulan ini menjadi terbengkalai. Ia mengalami kesulitan dalam membiayai pengeluarannya bahkan sempat kekurangan di akhir bulan.
Dari contoh di atas dapat kita lihat bagimana keinginan karyawan tersebut telah mengalahkan kebutuhannya. Keinginannya untuk membeli smartphone canggih dengan fitur mumpuni dan mengikuti tren membuatnya lupa akan kebutuhan lainnya yang lebih penting.
Padahal, ia masih memiliki smartphone yang tidak kalah unggul. Meski fitur smartphone itu tidak secanggih smartphone barunya, tetapi pada dasarnya smartphone tersebut bisa mengerjakan semua kegiatan yang dapat dikerjakan oleh smartphone canggih itu.
Pada contoh ini, yang menjadi kebutuhan karyawan itu adalah gadget yang bisa digunakan untuk berkomunikasi, browsing, email, chatting, dan mengelola sosial media untuk menunjang pekerjaannya. Kebutuhan itu sebenarnya sudah terpenuhi dengan smartphone 2 jutaan miliknya dan tidak harus membeli smartphone baru karena uangnya tidak cukup.
Baca juga : Cara Membedakan Kebutuhan dan Keinginan.
Trik Mengelola Kebutuhan dan Keinginan
Untuk menghindari masalah finansial yang timbul karena keinginan yang terlalu berlebih dan dipaksakan, maka kita harus mengelola kebutuhan dan keinginan dengan baik. Berikut beberapa trik yang dapat kita lakukan.#1 Kendalikan Diri
Hal pertama yang harus anda perhatikan adalah pengendalian diri. Tanamkan dalam benak anda bahwa andalah yang mengendalikan kebutuhan dan keinginan bukan sebaliknya. Jika anda dikendalikan oleh keinginan, maka akan sangat sulit mengontrol pengeluaran anda.
Seseorang yang tidak dapat mengendalikan diri seringkali terjebak dalam perilaku konsumtif, yaitu perilaku yang sering menggunakan uang untuk sesuatu yang sebenarnya tidak begitu dibutuhkan. Oleh karena itu, pengendalian diri merupakan kunci utama dalam mengelola kebutuhan dan keinginan.
#2 Buat Daftar Kebutuhan
Membuat daftar kebutuhan adalah hal penting yang harus anda lakukan selanjutnya. Kegiatan ini mungkin terlihat membosankan dan sering diabaikan oleh banyak orang. Tetapi, daftar kebutuhan akan sangat berguna dalam mengelola keuangan anda.
Buatlah daftar kebutuhan anda selama satu bulan. Ingat, kebutuhan adalah segala sesuatu yang benar-benar anda butuhkan dan akan mengganggu kelangsungan hidup jika tidak dipenuhi misalnya makan, transportasi, air, keperluan kamar mandi, dan sebagainya.
Ketika membuat daftar kebutuhan, susunlah kebutuhan berdasarkan prioritasnya. Utamakan yang paling dibutuhkan atau yang tidak bisa ditunda. Kemudian, buat rincian biaya yang harus dikeluarkan untuk masing-masing kebutuhan.
#3 Buat Daftar Keinginan
Jika anda memiliki keinginan tertentu, catatlah keinginan-keinginan tersebut. Tanyakan pada diri anda seberapa besar anda membutuhkan atau mengharapkan keinginan-keinginan tersebut dan buatlah skala prioritasnya.
#4 Berfikir Rasional
Berdasarkan daftar kebutuhan dan pengeluaran yang sudah anda buat sebelumnya, maka lihatlah apakah anda masih memiliki uang lebih untuk memenuhi daftar keinginan anda. Jika anda memang masih memiliki uang dan kebutuhan anda sudah terpenuhi, maka anda bisa membeli keinginan anda tersebut.
Dalam hal ini anda juga harus cermat untuk melihat dan memilih keinginana mana yang dapat dipenuhi dengan dana lebihan itu. Pertimbangkan pula hal-hal lain yang mungkin lebih membutuhkan dana itu.
Sebaliknya, jika uang atau gaji anda ternyata terpakai semua untuk menutupi pengeluaran anda selama satu bulan, maka kuatkan diri anda untuk tidak terlalu memaksakan keinginan anda. Ingat bahwa keinginan yang tidak disertai dengan kemampuan akan menimbulkan masalah finansial.
#5 Menetralkan Emosi
Seringkali, karena rasa ingin yang begitu besar, seseorang lantas tidak dapat mengontrol emosinya dan langsung membeli barang yang ia suka begitu dia memegang uang. Jika anda terlanjur menyukai dan begitu menginginkan sesuatu padahal keuangan anda tidak mencukupi, maka cobalah untuk tidak langsung membelinya. Pertimbangkan dampak yang akan anda alami dan coba netralkan emosi anda.
#6 Jangan Mengutamakan Gengsi
Banyak orang yang ketika berbelanja selalu mengutamakan merek. Mereka berfikir bahwa merek adalah simbol kualitas dan penentu status sosial, sehingga lebih memilih membeli produk dengan merek terkenal agar lebih berkelas dan bergengsi meskipun harganya lebih mahal.
Pandangan seperti ini sah-sah saja jika keuangan anda memang mendukung. Terlebih jika merek tersebut memang menawarkan kualitas produk yang lebih unggul. Akan tetapi, jika keuangan anda pas-pasan maka cobalah untuk mengubah pola fikir tersebut. Jangan paksakan jika tidak sanggup. Carilah produk merek lain yang menawarkan fitur sama tapi dengan harga yang terjangkau oleh kantung anda.
Demikianlah beberapa trik mengelola kebutuhan dan keinginan ala edukiper.com. Kesimpulannya, memiliki dan memenuhi keinginan sah-sah saja asal kebutuhan utama sudah terpenuhi.
Baca juga : 5 Manfaat Memiliki Dana Cadangan Darurat.