Sosiologi merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang mempelajari drama kehidupan sosial manusia terutama yang berhubungan dengan tindakan-tindakan manusia baik tindakan individu, tindakan kelompok, tindakan lazim maupun tindakan yang tidak lazim. Dengan kata lain, sosiologi adalah ilmu yang secara khusus mempelajari tentang perilaku sosial, cara kerja kelompok sosial, organisasi, kebudayaan dan masyarakat serta melihat hubungan atau pengaruh dari tiap-tiap perilaku tersebut.
Sosiologi berasal dari bahasa latin dan yunani yaitu socius dan logos. Socius berarti kawan dan logos berarti kata atau berbicara. Berdasarkan makna kata tersebut, maka secara sederhana sosiologi dapat diartikan sebagai ilmu yang berbicara tentang masyarakat.
Tidak hanya fokus pada perilaku kelompok atau perilaku sosial, sosiologi juga mempelajari tentang perilaku individu karena individu merupakan bagian dari kehidupan sosial atau kelompok. Pengertian sosiologi menurut para ahli bisa saja berbeda namun secara umum mempunyai konsep yang sama yaitu hubungan manusia.
Definisi Sosiologi Menurut Ahli
Menurut Charless Ellwood, sosiologi merupakan pengetahuan yang menguraikan hubungan manusia dan golongannya, asal dan kemajuannya, serta bentuk dan kewajibannya.
Gustav Ratzenhofer berpendapat bahwa sosiologi merupakan pengetahuan tentang hubungan manusia dengan kewajiban untuk menyelidiki dasar dan terjadinya evolusi sosial serta kemakmuran umum bagi anggota-anggotanya.
Menurut Emile Durkheim, sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari fakta-fakta sosial yang meliputi cara bertindak, berfikir, dan cara beperasaan yang ada di luar individu.
Pitirim A Sorokin menitikberatkan sosiologi pada hubungan sebab akibat atau hubungan timbal balik antara aneka macam gejala-gejala sosial yang terjadi di masyarakat.
Sependapat dengan Pitirim, William F Ogburn mengatakan bahwa sosialisasi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang interaksi sosial yang menghasilkan organisasi sosial.
Soelaiman Soemardi mengemukakan bahwa sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari struktur sosial, proses-proses sosial, dan perubahan-perubahan sosial yang terjadi di tengah masyarakat.
Menurut Soerjono Soekanto, sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari masyarakat dalam keseluruhannya dan hubungan antar individu di dalam masyarakat tersebut.
Dari pendapat beberapa ahli tersebut, dapat kita tarik kesimpulan bahwa sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari hubungan antar individu di lingkungan masyarakat dan segala aspek yang berhubungan dengan interaksi manusia.
Suatu kelompok dapat digolongkan sebagai masyarakat jika sekelompok manusia tersebut telah hidup bersama-sama mendiami suatu tempat dalam kurun waktu yang cukup lama sehingga tercipta berbagai aturan yang mengatur kehidupan dan menghasilkan kebudayaan.
Berdasarkan kriteria tersebut, maka terdapat beberapa unsur yang harus dipenuhi agar suatu perkumpulan dapat dikatakan sebagai masyarakat, yaitu terdiri dari sejumlah manusia yang hidup bersama dalam kurun waktu yang relatif lama.
Hubungan antar individu di dalam masyarakat diatur dengan sistem komunikasi dan nilai-nilai yang dianut sehingga masing-masing individu memiliki harapan-harapan yang berkaitan dengan peran dan status sosial.
Unsur berikutnya yang terkandung dalam istilah masyarakat adalah suatu kesatuan. Sekelompok manusia yang hidup bersama menciptakan suatu kesatuan yang saling mempengaruhi.
Suatu kesatuan yang saling mempengaruhi menciptakan suatu sistem hidup bersama yaitu sistem yang menimbulkan keterkaitan antar anggota masyarakat. Hal ini sesuai dengan hakikat manusia sebagai makhluk sosial yang membutuhkan bantuan oranglain untuk memenuhi kebutuhan.
Fakta Sosial
Pokok bahasan sosiologi yang dicetuskan oleh Emile Durkheim adalah fakta sosial. Fakta sosial merupakan sistem atau pola yang mempengaruhi cara manusia dalam berfikir, bertindak, dan merasa. Fakta sosial adalah kebenaran sosial yang dapat dilihat berdasarkan data atau pola yang ada di masyarakat.
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang masyarakat mencoba untuk melihat fakta-fakta sosial yang ada di dalam masyarakat sehingga karakter masyarakat terkait struktur, pola komunikasi, cara hidup, aturan perilaku dan sebagainya dapat dikenali.
Melalui pembahasan fakta sosial, maka dapat dilihat bahwa masing-masing kelompok masyarakat memiliki aturannya masing-masing. Aturan kelompok tertentu belum tentu berlaku di kelompok yang lain. Itu sebabnya dalam kaitannya dengan interaksi, manusai harus senantiasa menyesuaikan diri.
Tindakan Sosial
Tindakan sosial merupakan suatu tindakan yang mempertimbangkan perilaku orang lain. Artinya, suatu tindakan dapat dikatakan sebagai tindakan sosial jika tindakan tersebut dapat mempengaruhi perilaku orang lain atau sebaliknya.
Tindakan sosial sebagai pokok bahasan sosiologi merupakan pemikiran dari Max Weber. Menurut Max Weber, tidak semua tindakan yang dilakukan oleh manusia dapat dikatakan sebagai tindakan sosial.
Jika suatu tindakan dilakukan untuk kepentingan pribadi tanpa melibatkan perilaku atau perasaan orang lain, maka tindakan tersebut bukan tindakan sosial. Tindakan sosial dapat mencipatakan interaksi.
Khayalan Sosiologis
Khayalan sosiologis merupakan pokok bahasan sosiologi yang dicetuskan oleh Wright Milis. Beliau berpendapat bahwa khayalan sosiologis diperlukan untuk memahami fenomena yang terjadi di masyarakat ataupun yang ada di dalam diri manusia.
Khayalan sosiologis bersumber dari permasalahn pribadi individu yang bisa saja menjadi ancaman terhadap nilai-nilai pribadi atau dari hal-hal yang ada di luar jangkauan kehidupan pribadi.
Permasalahan pribadi individu atau personal troubles of milieu merupakan masalah pribadi tiap-tiap individu dan hanya individu yang bersangkutanlah yang dapat menyelesaikannya.
Permasalahan umum atau public troubles of milieu merupakan masalah pribadi yang dialami oleh banyak individu di masyarakat tertentu sehingga masalah tersebut menjadi suatu permasalahan umum yang dalam penyelesaiannya tidak hanya melibatkan individu yang bersangkutan.
Realitas Sosial
Realitas sosial merupakan bentuk analisis dari fakta sosial. Realitas sosial merupakan suatu bentukan yang tidak ada begitu saja. Pokok bahasan ini dicetuskan oleh Peter L Berger. Menurutnya, yang menjadi pokok bahasan ilmu sosiologi adalah tabir yang menjadi suatu realitas tak terduga.
Dengan kata lain, realita sosial merupakan pengkajian lebih lanjut terhadap fakta-fakta sosial yang ada di tengah masyarakat. Para sosiolog diharapkan mampu menyingkap tabir dan mengungkap tiap helai tabir tersebut sehingga diperoleh kebenaran sesungguhnya.
Untuk melihat realita yang terjadi di tengah-tengah masyarakat, sosiolog harus mengikuti peraturan ilmiah dan melakukan pembuktian secara ilmiah dan objektif berdasarkan fakta-fakta yang ada bukan berdasarkan prasangka atau dugaan yang dipengaruhi oleh faktor lain.
Sosiologi berasal dari bahasa latin dan yunani yaitu socius dan logos. Socius berarti kawan dan logos berarti kata atau berbicara. Berdasarkan makna kata tersebut, maka secara sederhana sosiologi dapat diartikan sebagai ilmu yang berbicara tentang masyarakat.
Tidak hanya fokus pada perilaku kelompok atau perilaku sosial, sosiologi juga mempelajari tentang perilaku individu karena individu merupakan bagian dari kehidupan sosial atau kelompok. Pengertian sosiologi menurut para ahli bisa saja berbeda namun secara umum mempunyai konsep yang sama yaitu hubungan manusia.
Definisi Sosiologi Menurut Ahli
Menurut Charless Ellwood, sosiologi merupakan pengetahuan yang menguraikan hubungan manusia dan golongannya, asal dan kemajuannya, serta bentuk dan kewajibannya.
Gustav Ratzenhofer berpendapat bahwa sosiologi merupakan pengetahuan tentang hubungan manusia dengan kewajiban untuk menyelidiki dasar dan terjadinya evolusi sosial serta kemakmuran umum bagi anggota-anggotanya.
Menurut Emile Durkheim, sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari fakta-fakta sosial yang meliputi cara bertindak, berfikir, dan cara beperasaan yang ada di luar individu.
Pitirim A Sorokin menitikberatkan sosiologi pada hubungan sebab akibat atau hubungan timbal balik antara aneka macam gejala-gejala sosial yang terjadi di masyarakat.
Sependapat dengan Pitirim, William F Ogburn mengatakan bahwa sosialisasi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang interaksi sosial yang menghasilkan organisasi sosial.
Soelaiman Soemardi mengemukakan bahwa sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari struktur sosial, proses-proses sosial, dan perubahan-perubahan sosial yang terjadi di tengah masyarakat.
Menurut Soerjono Soekanto, sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari masyarakat dalam keseluruhannya dan hubungan antar individu di dalam masyarakat tersebut.
Dari pendapat beberapa ahli tersebut, dapat kita tarik kesimpulan bahwa sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari hubungan antar individu di lingkungan masyarakat dan segala aspek yang berhubungan dengan interaksi manusia.
Objek Sosiologi
Sesuai dengan defenisi sosiologi berdasarkan makna asal katanya, maka sebagai ilmu pengetahuan sosial, objek sosiologi adalah masyarakat. Masyarakat merupakan suatu kelompok yang terdiri dari beberapa manusia dengan struktur tertentu.Suatu kelompok dapat digolongkan sebagai masyarakat jika sekelompok manusia tersebut telah hidup bersama-sama mendiami suatu tempat dalam kurun waktu yang cukup lama sehingga tercipta berbagai aturan yang mengatur kehidupan dan menghasilkan kebudayaan.
Berdasarkan kriteria tersebut, maka terdapat beberapa unsur yang harus dipenuhi agar suatu perkumpulan dapat dikatakan sebagai masyarakat, yaitu terdiri dari sejumlah manusia yang hidup bersama dalam kurun waktu yang relatif lama.
Hubungan antar individu di dalam masyarakat diatur dengan sistem komunikasi dan nilai-nilai yang dianut sehingga masing-masing individu memiliki harapan-harapan yang berkaitan dengan peran dan status sosial.
Unsur berikutnya yang terkandung dalam istilah masyarakat adalah suatu kesatuan. Sekelompok manusia yang hidup bersama menciptakan suatu kesatuan yang saling mempengaruhi.
Suatu kesatuan yang saling mempengaruhi menciptakan suatu sistem hidup bersama yaitu sistem yang menimbulkan keterkaitan antar anggota masyarakat. Hal ini sesuai dengan hakikat manusia sebagai makhluk sosial yang membutuhkan bantuan oranglain untuk memenuhi kebutuhan.
Pokok Bahasan Sosiologi
Pokok bahasan sosiologi dapat kita lihat berdasarkan defenisinya menurut para ahli. Pokok bahasan tersebut mewakili objek sosiologi secara keseluruhan. Secara garis besar dikenal empat pokok bahasan yang utama dalam ilmu sosiologi yaitu fakta sosial, tindakan sosial, khayalan sosiologis, dan realitas sosial.Fakta Sosial
Pokok bahasan sosiologi yang dicetuskan oleh Emile Durkheim adalah fakta sosial. Fakta sosial merupakan sistem atau pola yang mempengaruhi cara manusia dalam berfikir, bertindak, dan merasa. Fakta sosial adalah kebenaran sosial yang dapat dilihat berdasarkan data atau pola yang ada di masyarakat.
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang masyarakat mencoba untuk melihat fakta-fakta sosial yang ada di dalam masyarakat sehingga karakter masyarakat terkait struktur, pola komunikasi, cara hidup, aturan perilaku dan sebagainya dapat dikenali.
Melalui pembahasan fakta sosial, maka dapat dilihat bahwa masing-masing kelompok masyarakat memiliki aturannya masing-masing. Aturan kelompok tertentu belum tentu berlaku di kelompok yang lain. Itu sebabnya dalam kaitannya dengan interaksi, manusai harus senantiasa menyesuaikan diri.
Tindakan Sosial
Tindakan sosial merupakan suatu tindakan yang mempertimbangkan perilaku orang lain. Artinya, suatu tindakan dapat dikatakan sebagai tindakan sosial jika tindakan tersebut dapat mempengaruhi perilaku orang lain atau sebaliknya.
Tindakan sosial sebagai pokok bahasan sosiologi merupakan pemikiran dari Max Weber. Menurut Max Weber, tidak semua tindakan yang dilakukan oleh manusia dapat dikatakan sebagai tindakan sosial.
Jika suatu tindakan dilakukan untuk kepentingan pribadi tanpa melibatkan perilaku atau perasaan orang lain, maka tindakan tersebut bukan tindakan sosial. Tindakan sosial dapat mencipatakan interaksi.
Khayalan Sosiologis
Khayalan sosiologis merupakan pokok bahasan sosiologi yang dicetuskan oleh Wright Milis. Beliau berpendapat bahwa khayalan sosiologis diperlukan untuk memahami fenomena yang terjadi di masyarakat ataupun yang ada di dalam diri manusia.
Khayalan sosiologis bersumber dari permasalahn pribadi individu yang bisa saja menjadi ancaman terhadap nilai-nilai pribadi atau dari hal-hal yang ada di luar jangkauan kehidupan pribadi.
Permasalahan pribadi individu atau personal troubles of milieu merupakan masalah pribadi tiap-tiap individu dan hanya individu yang bersangkutanlah yang dapat menyelesaikannya.
Permasalahan umum atau public troubles of milieu merupakan masalah pribadi yang dialami oleh banyak individu di masyarakat tertentu sehingga masalah tersebut menjadi suatu permasalahan umum yang dalam penyelesaiannya tidak hanya melibatkan individu yang bersangkutan.
Realitas Sosial
Realitas sosial merupakan bentuk analisis dari fakta sosial. Realitas sosial merupakan suatu bentukan yang tidak ada begitu saja. Pokok bahasan ini dicetuskan oleh Peter L Berger. Menurutnya, yang menjadi pokok bahasan ilmu sosiologi adalah tabir yang menjadi suatu realitas tak terduga.
Dengan kata lain, realita sosial merupakan pengkajian lebih lanjut terhadap fakta-fakta sosial yang ada di tengah masyarakat. Para sosiolog diharapkan mampu menyingkap tabir dan mengungkap tiap helai tabir tersebut sehingga diperoleh kebenaran sesungguhnya.
Untuk melihat realita yang terjadi di tengah-tengah masyarakat, sosiolog harus mengikuti peraturan ilmiah dan melakukan pembuktian secara ilmiah dan objektif berdasarkan fakta-fakta yang ada bukan berdasarkan prasangka atau dugaan yang dipengaruhi oleh faktor lain.