Kumpulan rumus ini disusun berdasarkan beberapa subtopik yang sering dibahas antaralain perbandingan skala termometer, konversi skala termometer, pemuaian pada zat padat, pemuaian zat cair, pemuaian gas, pemuaian panjang, pemuaian luas, dan pemuaian volume.
Pengertian Suhu dan Skala Termometer
Suhu adalah derajat panas dan dingin suatu benda yang biasanya dinyatakan dengan derajat sesuai termometer yang digunakan. Sedangkan termometer adalah alat untuk mengukur suhu.
#1 Perbandingan Skala Termometer
|
C : R : (F - 32) = 5 : 4 : 9 |
#2 Hubungan Kelvin dan Celcius
K = 273 + C |
#3 Kalibrasi Termometer
Secara umum, kita dapat menentukan konversi skala dari satu termometer ke termoter lain dengan cara melihat titik tetap bawah (titik beku) dan titik tetap atas (titik didih) dari masing-masing termometer.
|
Keterangan :
X = suhu yang ditunjukan termometer X
Y = suhu yang ditunjukan termometer Y
Xo = titik tetap bawah termometer X
Xt = titik tetap atas termometer X
Yo = titik tetap bawah termometer Y
Yt = titik tetap atas termometer Y.
Pemuaian pada Zat Padat
#1 Pemuaian PanjangPada pemuaian panjang, terjadi pertambahan panjang akibat kenaikan suhu. Besar pertambahan panjang yang dialami oleh zat pada akibat pemuaian dapat dihitung dengan rumus berikut :
ΔL = α . Lo ΔT = L - Lo |
Panjang benda atau zat padat setelah memuai dihitung dengan rumus :
L = Lo (1 + α.ΔT) |
Keterangan :
ΔL = pertambahan panjang benda akibat pemuaian (m)
α = koefisien muai panjang (oC-1 atau K-1)
Lo = panjang benda mula-mula (m)
ΔT = T-To = kenaikan suhu (oC atau K)
L = panjang benda setelah mengalami pemuaian (m).
#2 Pemuaian Luas
Pada pemuaian luas, terjadi perubahan luas benda atau zat padat akibat kenaikan suhu. Pada pemuaian luas berlaku rumus sebagai berikut :
ΔA = β Ao ΔT = A - Ao |
A = Ao (1 + β . ΔT) |
β = 2α |
Keterangan :
ΔA = pertambahan luas benda akibat pemuaian (m2)
β = koefisien muai luas (oC-1 atau K-1)
Ao = luas benda mula-mula (m2)
ΔT = T - To = kenaikan suhu (oC1 atau K1)
A = luas benda setelah pemuaian (m2).
#3. Pemuaian Volume
Pada pemuaian volume, terjadi perubahan atau peningkatan volume benda akibat kenaikan suhu. Pada pemuaian volume, berlaku rumus berikut :
ΔV = γ Vo ΔT = V - Vo |
V = Vo (1 + γ . ΔT) |
γ = 3α |
Keterangan :
ΔV = petambahan volume benda akibat pemuaian (m3)
γ = koefisien muai volume (oC-1 atau K-1)
Vo = volume benda mula-mula (m3)
ΔT = T-To = kenaikan suhu (oC1 atau K1)
V = volume benda setelah pemuaian (m3).
Pemuaian pada Zat Cair dan Gas
#1 Pemuaian Zat CairKetika zat cair memuai, maka umumnya yang terjadi adalah perubahan volume.
ΔV = γ Vo ΔT |
V = Vo + ΔV |
Keterangan :
ΔV = perubahan volume (m3)
γ = koefisien muai volume (oC-1)
Vo = volume mula-mula (m3)
ΔT = perubahan suhu (C0)
V = volume benda setelah pemuaian (m3).
#2 Hukum Boyle untuk Gas
Perbandingan antara hasil kali tekanan dan volume gas dengan suhu mutlaknya (satuan Kelvin) adalah konstan.
|
#3 Huum Gay Lussac
|
Keterangan :
T1 = suhu pada kondisi pertama
V1 = volume gas pada kondisi pertama
P1 = tekanan gas pada kondisi pertama
T2 = suhu pada kondisi kedua
V2 = volume gas pada kondisi kedua
P2 = tekanan gas pada kondisi kedua.
Demikianlah kumpulan rumus dan konsep dasar tentang suhu dan pemuaian yang dapat kami rangkum. Jika kumpulan rumus ini bermanfaat, bantu kami membagikannya kepada teman-teman anda melalui tombol share yang tersedia di bawah ini.
0 comments :
Post a Comment