Kepribadian atau personality merupakan sifat khas yang berkembang pada seseorang dan menjadi gambaran umum tentang orang tersebut meliputi sikap pribadi, kebiasaan, dan watak. Dengan kata lain, kepribadian adalah keseluruhan perilaku individu dengan sistem kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian situasi. Artinya, kepribadian seseorang merupakan hasil gabungan antara kecenderungan perilaku seseorang dengan situasi perilaku yang dihadapi seseorang. Kepribadian memiliki keterkaitan yang erat dengan proses sosialisasi karena sosialisasi merupakan tahapan yang berperan penting dalam pembentukan kepribadian. Dalam tahapannya, sosiologi berfungsi menanamkan nilai-nilai tertentu kepada individu sehingga individu dapat berperilaku sesuai dengan perannya di masyarakat.
Kepribadian terdiri dari dari unsur-unsur yang saling berkaitan. Secara garis besar terdapat tiga unsur pembentukan kepribadian, yaitu:
1. Pengetahuan
2. Perasaan
3. Tipologi Kepribadian
Pengetahuan
Pengetahuan merupakan unsur pertama yang membentuk kepribadian seseorang karena pengetahuan merupakan unsur yang mengisi akal dan aalm jiwa seseorang sehingga dapat mempelajari dan memahami sesuatu.
Perasaan
Perasaan merupakan suatu keadaan yang berada dalam kesadaran manusia dan sejalan dengan pengetahuannya dinilai sebagai suatu keadaan yang positif ataupun keadaan yang negatif. Perasaan berkaitan dengan motif atau dorongan naluri sesoeorang etrhadap situasi yang sedang ia hadapi.
Tipologi Kepribadian
Tipologi kepribadian menunjukkan tipe kepribadian seseorang. Unsur ini merupakan salah satu unsur yang secara spesifik menjadi pembeda antara kepribadian yang satu dengan kepribadian yang lain.
Secara umum dikenali enam tipe kepribadian, yaitu :
1. Realistis
2. Investigatif
3. Sosial
4. Konvensional
5. Enterfising
6. Artistik
Realistis
Realistis merupakan tipe kepribadian yang menyenangi kegiatan fisik yang menuntut keterampilan, kekuatan, dan koordinasi. Tipe ini cenderung berfikir sesuai dengan kenyataan dan rasional.
Investigatif
Tipe kepribadian selanjutnya adalah investigatif. Investigatif merupakan tipe kepribadian yang cenderung menyukai suatu kegiatan yang melibatkan pemikiran, pengorganisasian, dan pemahaman. Tipe ini cenderung melakukan analisis terhadap sesuatu yang ia hadapi.
Sosial
Sosial berkaitan dengan kehidupan bermasyarakat yang fokusnya adalah untuk kepentingan bersama dan demi kemanusiaan. Jadi, tipe kepribadian yang sosial merupakan kepribadian yang menyukai kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat banyak. Tipe ini cenderung melibatkan perasaan dan kepedulian.
Konvensional
Tipe kepribadian yang konvensional merupakan tipe yang cenderung menyukai kegiatan yang diatur dengan peraturan yang jelas. Tipe ini cenderung lebih sistematis dan terstruktur.
Enterfising
Tipe kepribadian enterfising tipe yang cenderung menyukai kegiatan-kegiatan yang dapat mempengaruhi orang lain atau membawa perubahan dalam skala tertentu. Tipe ini memiliki jiwa kepemimpinan yang baik dan mampu memberikan pengaruh.
Artistik
Tipe kepribadian artistik berkaitan dengan rasa keindahan. Tipe ini cenderung menyukai kegiatan dalam waktu yang sama, tidak teratur, dan emosional. Tipe ini selalu berusaha untuk melibatkan idealis, kreasi, dan ekspresi dalam menyikapi sesuatu.
1. Faktor keturunan
2. Lingkungan fisik
3. Kebudayaan
4. Pengalaman kelompok
5. Pengalaman unik
Faktor Keturunan
Faktor keturunan atau warisan biologis merupakan bahan mentah pembentuk kepribadian yang diturunkan oleh orangtua. Setiap orang terlahir dengan karakter fisik yang unik yang menjadi penentu awal dalam pembentukan kepribadian.
Kepribadian yang diperoleh dari faktor keturunan meliputi bentuk fisik, sifat, bakat, minat, dan IQ yang dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kepribadian seseorang. Meski ada faktor keturunan, kepribadian dapat terus berubah sesuai dengan perkembangan yang diperoleh individu.
Faktor Lingkungan Fisik
Yang dimaksud dengan faktor lingkungan fisik adalah berkaitan dengan lokasi geografis. Lingkungan fisik memegang peran yang cukup besar dalam pembentukan kepribadian. Adanya perbedaan iklim, relief bumi, dan sumber alam menyebabkan perbedaan perilaku dan kebiasaan.
Orang yang tinggal di daerah dataran tinggi akan memiliki kebiasaan dan cara hidup yang berbeda dengan orang yang tinggal di daerah pantai. Kebiasaan dan cara hidup tersebut pada akhirnya saling melebur dengan faktor keturunan membentuk kepribadian.
Faktor Kebudayaan
Kebudayaan merupakan hasil rasa, karsa, dan cipta yang mencakup keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial baik berupa gagasan, aktivitas, dan hasil dari aktivitas yang digunakan untuk memahami lingkungan serta dijadikan pedoman hidup bermasyarakat.
Setiap kelompok masyarakat mempunyai kebudayaannya masing-masing dan masing-masing kebudayaan memiliki tradisi-tradisi yang sudah melekat dalam darah mereka. Dalam kebudayaan terkandung nilai-nilai dan norma yang mengatur perilaku dan mempengaruhi pembentukan kepribadian.
Faktor Pengalaman Kelompok
Dalam masyarakat majemuk terdapat kelompok-kelompok dengan budaya dan standar moral yang berbeda-beda. Ukuran moral tersebutlah yang digunakan untuk menentukan mana perilaku yang diharapakn dan mana yang tidak diharapkan.
Masing-masing kelompok mempengaruhi anggota-anggotanya agar berperilaku sesuai dengan standar mereka dan memberikan pengalaman khas yang tidak diberikan oleh kelompok lain sehingga akan muncul kepribadian khas anggota kelompok tersebut.
Faktor Pengalaman Unik
Sebagai makhluk sosial, setiap individu mengalami suatu pengalaman unik yang tidak dialami oleh orang lain. Pengalaman unik biasanya menjadi suatu pembelajaran yang mempengaruhi perilaku seseorang dalam mengahadapi sesuatu.
Pengalaman unik berkaitan dengan perlakuan, ucapan, tindakan, proses, dan segala sesuatu yang diterima seseorang dalam kehidupannya baik dari keluarga, teman, dan lingkungan masyarkat. Pengalaman tersebut memberikan pengaruh yang berbeda-beda bergantung bagaimana individu menyikapinya.
Kepribadian terdiri dari dari unsur-unsur yang saling berkaitan. Secara garis besar terdapat tiga unsur pembentukan kepribadian, yaitu:
1. Pengetahuan
2. Perasaan
3. Tipologi Kepribadian
Pengetahuan
Pengetahuan merupakan unsur pertama yang membentuk kepribadian seseorang karena pengetahuan merupakan unsur yang mengisi akal dan aalm jiwa seseorang sehingga dapat mempelajari dan memahami sesuatu.
Perasaan
Perasaan merupakan suatu keadaan yang berada dalam kesadaran manusia dan sejalan dengan pengetahuannya dinilai sebagai suatu keadaan yang positif ataupun keadaan yang negatif. Perasaan berkaitan dengan motif atau dorongan naluri sesoeorang etrhadap situasi yang sedang ia hadapi.
Tipologi Kepribadian
Tipologi kepribadian menunjukkan tipe kepribadian seseorang. Unsur ini merupakan salah satu unsur yang secara spesifik menjadi pembeda antara kepribadian yang satu dengan kepribadian yang lain.
Secara umum dikenali enam tipe kepribadian, yaitu :
1. Realistis
2. Investigatif
3. Sosial
4. Konvensional
5. Enterfising
6. Artistik
Realistis
Realistis merupakan tipe kepribadian yang menyenangi kegiatan fisik yang menuntut keterampilan, kekuatan, dan koordinasi. Tipe ini cenderung berfikir sesuai dengan kenyataan dan rasional.
Investigatif
Tipe kepribadian selanjutnya adalah investigatif. Investigatif merupakan tipe kepribadian yang cenderung menyukai suatu kegiatan yang melibatkan pemikiran, pengorganisasian, dan pemahaman. Tipe ini cenderung melakukan analisis terhadap sesuatu yang ia hadapi.
Sosial
Sosial berkaitan dengan kehidupan bermasyarakat yang fokusnya adalah untuk kepentingan bersama dan demi kemanusiaan. Jadi, tipe kepribadian yang sosial merupakan kepribadian yang menyukai kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat banyak. Tipe ini cenderung melibatkan perasaan dan kepedulian.
Konvensional
Tipe kepribadian yang konvensional merupakan tipe yang cenderung menyukai kegiatan yang diatur dengan peraturan yang jelas. Tipe ini cenderung lebih sistematis dan terstruktur.
Enterfising
Tipe kepribadian enterfising tipe yang cenderung menyukai kegiatan-kegiatan yang dapat mempengaruhi orang lain atau membawa perubahan dalam skala tertentu. Tipe ini memiliki jiwa kepemimpinan yang baik dan mampu memberikan pengaruh.
Artistik
Tipe kepribadian artistik berkaitan dengan rasa keindahan. Tipe ini cenderung menyukai kegiatan dalam waktu yang sama, tidak teratur, dan emosional. Tipe ini selalu berusaha untuk melibatkan idealis, kreasi, dan ekspresi dalam menyikapi sesuatu.
Faktor-faktor Pembentukan Kepribadian
Selain unsur-unsur yang telah dibahas, pembentukan kepribadian juga dipengaruhi oleh beberapa faktor. Secara garis besar ada lima faktor pembentuk kepribadian, yaitu:1. Faktor keturunan
2. Lingkungan fisik
3. Kebudayaan
4. Pengalaman kelompok
5. Pengalaman unik
Faktor Keturunan
Faktor keturunan atau warisan biologis merupakan bahan mentah pembentuk kepribadian yang diturunkan oleh orangtua. Setiap orang terlahir dengan karakter fisik yang unik yang menjadi penentu awal dalam pembentukan kepribadian.
Kepribadian yang diperoleh dari faktor keturunan meliputi bentuk fisik, sifat, bakat, minat, dan IQ yang dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kepribadian seseorang. Meski ada faktor keturunan, kepribadian dapat terus berubah sesuai dengan perkembangan yang diperoleh individu.
Faktor Lingkungan Fisik
Yang dimaksud dengan faktor lingkungan fisik adalah berkaitan dengan lokasi geografis. Lingkungan fisik memegang peran yang cukup besar dalam pembentukan kepribadian. Adanya perbedaan iklim, relief bumi, dan sumber alam menyebabkan perbedaan perilaku dan kebiasaan.
Orang yang tinggal di daerah dataran tinggi akan memiliki kebiasaan dan cara hidup yang berbeda dengan orang yang tinggal di daerah pantai. Kebiasaan dan cara hidup tersebut pada akhirnya saling melebur dengan faktor keturunan membentuk kepribadian.
Faktor Kebudayaan
Kebudayaan merupakan hasil rasa, karsa, dan cipta yang mencakup keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial baik berupa gagasan, aktivitas, dan hasil dari aktivitas yang digunakan untuk memahami lingkungan serta dijadikan pedoman hidup bermasyarakat.
Setiap kelompok masyarakat mempunyai kebudayaannya masing-masing dan masing-masing kebudayaan memiliki tradisi-tradisi yang sudah melekat dalam darah mereka. Dalam kebudayaan terkandung nilai-nilai dan norma yang mengatur perilaku dan mempengaruhi pembentukan kepribadian.
Faktor Pengalaman Kelompok
Dalam masyarakat majemuk terdapat kelompok-kelompok dengan budaya dan standar moral yang berbeda-beda. Ukuran moral tersebutlah yang digunakan untuk menentukan mana perilaku yang diharapakn dan mana yang tidak diharapkan.
Masing-masing kelompok mempengaruhi anggota-anggotanya agar berperilaku sesuai dengan standar mereka dan memberikan pengalaman khas yang tidak diberikan oleh kelompok lain sehingga akan muncul kepribadian khas anggota kelompok tersebut.
Faktor Pengalaman Unik
Sebagai makhluk sosial, setiap individu mengalami suatu pengalaman unik yang tidak dialami oleh orang lain. Pengalaman unik biasanya menjadi suatu pembelajaran yang mempengaruhi perilaku seseorang dalam mengahadapi sesuatu.
Pengalaman unik berkaitan dengan perlakuan, ucapan, tindakan, proses, dan segala sesuatu yang diterima seseorang dalam kehidupannya baik dari keluarga, teman, dan lingkungan masyarkat. Pengalaman tersebut memberikan pengaruh yang berbeda-beda bergantung bagaimana individu menyikapinya.